Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Financial

Gairah Ekonomi Saat Long Weekend

16 September 2024   10:33 Diperbarui: 16 September 2024   10:47 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Prospek daya beli masyarakat terdongkrak naik saat Long Weekend yang biasanya Sabtu dan Minggu ditambah hari Senin sebagai libur Maulid Nabi Muhammad SAW. Situasi ini menguntungkan bagi sektor perdagangan untuk bergerak secara positif pasca terjadinya deflasi ekonomi selama empat bulan berturut-turut. 

Deflasi yang menyebabkan menurunnya sektor konsumsi atau daya beli di masyarakat. Beragam penyebab mengapa daya beli menurun diantaranya yaitu makin meningkatnya pembayaran angsuran kredit konsumtif,  uang pangkal pendidikan dsbnya yang mengurangi gaji pokok. Potensi gairah ekonomi saat long weekend bagian dari belanja rekreasi untuk memanfaatkan waktu luang saat liburan long weekend. Tidak hanya tempat rekreasi saja namun juga Pusat perbelanjaan maupun juga pasar tradisional mengalami kenaikan kunjungan.

Ramainya mall dan pusat perbelanjaan bisa di lihat pada area tempat parkir kendaraan yang lebih ramai dari hari biasannya. Dengan bergairahnya perputaran ekonomi saat long Weekend ini akan menurunkan potensi deflasi yang berkelanjutan yang mengancam perekonomiaan nasional. 

Kredit perbankan yang menurun untuk mendokrak ekonomi masih tertahan akibat fluktuasi ekonomi yang masih labil. Musim kering yang berkepanjangan yang berpotensi terjadinya kerawanan pangan akibat lahan yang makin kering menjadi pemicu kenaikan bahan pangan yang berakibat lesunya sektor perdagangan non pangan. 

Situasi ekonomi seperti ini bersamaan juga saat jelang berakhirnya pemerintahan Presiden Jokowi sehingga pasar modal juga dalam kondisi Wait and See menunggu proses pergantian pemimpin dan kabinet yang akan di bentuk oleh Presiden Prabowo Subianto.

Stimulus ekonomi dari pemerintah yang diharapkan mendongkrak ekonomi positif  mulai menurun sehingga harus diperkuat oleh sektor ekonomi menengah sebagai penyangga ekonomi. 

Produk UMKM yang membanjiri pasar online dan juga pasar tradisional dengan harga yang terjangkau daya beli masyarkat membuat sektor perdagangan sedikit bergerak. Selain itu juga berbagai produk kuliner khas ikut memiliki andil dalam menggerakan ekonomi riil. karena Kebutuhan perut itu lebih pasti meskipun harga kebutuhan pokok yang makin naik serta gas elpiji yang juga sedang langka.

Daya tahan masyarakat sangat dibutuhkan perannya di saat ekonomi lesu. Merosotnya daya beli masyarakat yang berakibat PHK yang makin tinggi. Mau tidak mau sektor ekonomi informal menjadi ujung tombak. Di saat panas terik seperti ini franchise minuman teh cup yang menjamur di pinggir jalan menjadi potret ketangguhan sektor ekonomi informal. maraknya persewaan lahan untuk tempat-tempat caf sebagai tongkrongan muda mudi untuk sekedar santai dengan di kelilingi berbagai kios kedai minuman dan makanan cepat saji.

Long Weekend berpotensi besar dalam mendongkrak belanja di sektor rumah tangga yang selama ini melemah. Sektor Ekonomi rumah tangga yang berkutat dalam tiga hal yaitu pendapatan, pengeluaran dan tabungan. Di sektor pendapatan yang konstan, meskipun  UMR & UMK mengalami kenaikan secara berkala tidak begitu berefek karena diikuti PHK, pengeluaran juga tertahan karena besarnya biaya untuk sektor pendidikan dan berbagai angsuran yng membebani masyarakat termasuk juga pajak yang dibebankan hingga pertengan tahun seperti pajak bumi bangunan.

Besarnya beban usaha yang harus ditanggung saat mulai dari sewa dan juga berbagai modal lainnya juga memperlambat berkembangnya sektor produktif. Di saat ekonomi sedang menyempit butuh nafas untuk menggerakan roda ekonomi yaitu bergeraknya sektor ekonomi riil saat long weekend. Long Weekend Sebagai jeda rutinitas sehingga timbul minat untuk lebih menggembangkan ekonomi baik itu ekonomi modal maupun ekonomi konsumtif.

Mobilisasi saat Long Weekend sudah pasti akan berimbas di sektor ekonomi. Biasanya mobilisasi membawa uang yang tidak sedikit yang digunakan untuk belanja di perjalanan. Hidupnya ekonomi pada sektor-sektor yang mendukung mobilisasi saat weekend ini akan memutar roda ekonomi di sektor lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun