Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

hobi Menulis dan Berkebun Profesi Pustakawan dan wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Money

Belanja Ekonomi Saat Tahun Ajaran Baru Sekolah

15 Juli 2024   11:03 Diperbarui: 15 Juli 2024   11:15 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Minggu ini adalah awal tahun ajaran baru tahun pelajaran 2024/2025, ada satu catatan saat tahun ajaran baru sebagai point ekonomi yaitu maraknya pembelian seragam sekolah, alat-alat sekolah dan perbaikan sarana prasarana sekolah. Pundi-pundi uang mengalir untuk kebutuhan sekolah yang sumbernya dari para Wali murid. 

Otomatis seluruh keuangan rumah tangga dipusatkan untuk menyekolahkan putra-putrinya sesuai dengan jenjangnya. Namun sayang belum ada data valid seberapa besar sumbangsih di sektor ekonomi saat tahun ajaran baru tersebut. bila diakumulasi sekolah di seluruh Indonesia jelas sangat besar uang yang yang mengalir di sector pendidikan tersebut. Meskipun ada dana BOS untuk belanja di sector pendidikan tapi keuangan wali murid tetap saja keluar untuk kebutuhan pendidikan.

Alat sekolah seperti sepatu dan tas sekolah sangat ramai dikunjungi saat tahun ajaran baru. Inilah yang menjadi sumbangsih bagi UMKM produk Tas dan sepatu untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Karena pada saat tahun ajaran baru piranti sekolah sudah menjadi kebutuhan pokok. Dinamika ekonomi pada saat tahun ajaran baru masih sektoral sehingga kebutuhan lainnya menjadi lesu karena keuangan rumah tangga yang serba terbatas. Sebenarnya apa yang terjadi di bulan Juli sebagai upaya untuk meningkat sector ekonomi konsumsi rumah tangga yang akhir-akhir mengalami penurunan atau deflasi. Keuangan rumah tangga banyak yang di tahan atau untuk kepentingan yang lebih urgent. Pasca Idul Fitri yang memicu angka inflasi sektor ekonomi rumah tangga di siapkan untuk kegiatan Idul Adha banyak kalangan menengah ke bawah yang ikut berkurban baik syirkah sapi atau kerbau selain itu harga kambing yang juga mahal selepas itu juga dipersiapkan untuk belanja tahun ajaran baru.

Lalu apakah ada konotasi antara belanja ekonomi dengan peningkatan SDM di Indonesia. Dalam Bahasa pelayanan semakin tinggi biaya juga akan meningkatkan mutu pendidikan. Banyak sekolah swasta terutama yang berbasis terpadu memungut biaya yang lumayan besar dan kebanyakan yang menyekolahkan di situ adalah anak-anak yang orang tuanya mapan tidak heran saat menjemput anak-anaknya mobil-mobil berjejer memacetkan jalan. 

Di sisi lain sekolah sekolah negeri dengan fasilitas sarana prasaran yang sudah lengkap dan guru-guru yang berpengalaman full di biayai oleh BOS dan sekolah tersebut merata dari desa dan kota di seluruh nusantara. Namun karena beragam profesi penduduk Indonesia khususnya di daerah daerah pertanian seperti pedesaan memang membutuhkan sekolah berkualitas secara gratis yang di fasilitasi sekolah negeri. Walaupun gratis masih ada kebutuhan lainnya yang harus dikeluarkan seperti seragam sekolah. Sarana-prasaran transportasi ke sekolah, apalagi anak-anak seusia SMA sekarang banyak yang berkendaraan bermotor.

Lebih tepatnya belanja ekonomi saat tahun ajaran baru sebagai partisipasi ekonomi yang keuangannya untuk menghantarkan putra putri menjadi insan yang terdidik. Belanja sarana prasarana sekolah saat tahun ajaran baru sangat ramai untuk pembenahan fasilitas sekolah. Tenaga-tenaga buruh bangunan menjadi terpakai sebagai kelanjutan ekonomi rumah tangga. Paling tidak menjadi perhatian bagi para pemangku kebijakan ekonomi bahwa Dunia Pendidikan juga bagian dari peta jalan untuk membangun ketahanan ekonomi baik dari sisi SDMnya maupun juga dari sisi ekonomi praktis. Apalagi untuk sekolah full day juga diadakan makan siang otomatis juga ikut menggerakan sektor ekonomi tradisional kantin-kantin di sekolah juga memberikan efek untuk peningkatan volume jajan anak.

Harapannya generasi yang tumbuh saat ini adalah bagian dari generasi untuk mendukung kemajuan IPTEK sehingga pemanfaatan teknologi juga akan mempengaruhi sumbangan riil ekonomi seperti pembelian TV layar datar kemudian juga Laptop, CCTV semakin besar peranan dunia pendidikan untuk memajukan ekonomi dari berbagai sub sektor. 

Aspek manfaat ekonomi yang demikian besar menjadi multipier efek atas makin tumbuhnya belanja ekonomi di dunia pendidikan. Sekolah menengah juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit apalagi juga untuk jaringan perguruan tinggi tentunya jauh lebih besar dalam pembiayaan dan kebutuhannya. Belum lagi kemegahan bangunan yang menghabiskan biaya yang jauh lebih besar.

Terganggunya keuangan rumah tangga saat tahun ajaran baru berakibat sepihak yaitu Keuangan pendidikan lebih banyak lancarnya. Nilai plusnya  menjadi pondasi yang kuat untuk memperkokoh ekonomi sekaligus juga penguatan pondasi SDM. Harapanya semakin berkualitas dan semakin besar biayanya akan makin mendorong tumbuh kembangnya ekonomi domestik dan nasional. 

Termasuk juga honor para guru dan pegawai sekolah juga secara otomatis akan menghidupkan pundi-pundi ekonomi rumah tangga. Yang jelas saat ini butuh data statisti yang valid untuk memberi kepastian secara riil pertumbuhan ekonomi dari sektor pendidikan terutama saat tahun ajaran baru  (Syahirul Alem. Pustakawan SMP Muhammadiyah 1 Kudus)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun