Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan & Owner El-Tsa Collection

hobi Menulis & Berkebun Profesi Pustakawan dan Owner El-Tsa Collection

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Secangkir Kopi dan Lingkungan Literasi

17 Agustus 2023   22:12 Diperbarui: 17 Agustus 2023   22:35 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penting sekirannya pada tempat tertentu seperti perpustakaan untuk menyediakan secangkir coffee break bagi mereka yang berkunjung di perpustakaan. Bisa juga kegiatan berliterasi dikembangkan untuk menarik sponsorship produk Cofee sebagai bagian dari sahabat literasi untuk memeriahkan kunjungan ke perpustakaan dengan demikian  minuman kopi bisa  diproduksi berdasarkan segmen lingkungan literatif.

Saat ini minuman kopi sebagai bagian dari budaya kehidupan modern memiliki daya tawar tersendiri pada lingkungan tertentu, banyak caf tumbuh di mana-mana dengan menu kopi dengan berbagai aroma dan citra khasnya, banyak kafe yang memiliki fasilitas free wifi untuk sekedar browsing bagi para pengunjung kafe tersebut.  

Fasilitas free wifi bisa digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan berliterasi dengan bahasa gaul layaknya kaum milenial sebagai sarana  untuk membangun karakter serta Gaya hidup generasi milenial yang sudah mulai mengakar.

Begitu besarnya pengaruh minuman kopi untuk memdorong serta memotivasi dalam berliterasi, sangat penting bila keberadaan kopi itu menjadi minuman khas yang disajikan di perpustakaan untuk membantu  focus dan kantuk bagi para pengunjung yang sedang berliterasi, khususnya perpustakaan mahasiswa atau perpustakaan umum. 

Untuk menetralisir efek samping dari minuman kopi itu sendiri maka harus diimbangi untuk berlatih literasi secara natural jangan sampai ada rasa ketergantungan terhadap kopi. Berliterasi merupakan tujuan yang mulia yaitu dalam rangka untuk meningkatkan wawasan sedangan kopi merupakan minuman khas yang kandungannya dapat meningkat fokus dalam berliterasi jadi ada semacam simbiosis mutualis diantara keduannya.

Di lingkungan pesantren yang sarat berbagai aturan ketat yang di tuntut untuk selalu beribadah, berdzikir dan juga pengajian ataupun menghafal. Sajian minuman kopi adalah suatu kebiasaan bagi para santri untuk menjaga keseimbangan tubuh. 

Demikian besar manfaat dan sugestinya terhadap minuman kopi sampai mengalahkan minuman vitamin dan suplemen lainnya yang asalnya untuk menambah daya tahan tubuh. Kenapa begitu karena di samping nikmat diminum selagi hangat, kopi merupakan perlambang pergaulan. 

Mengajak ngopi juga mengajak berteman secara akrab. Oleh sebab itu karena kopi adalah lambang pergaulan akan lebih bagus jika ketika ngopi selalu dikaitkan dengan pesan dan kesan berliterasi. Bisa juga sambil berlatih bercerita mengenai buku-buku cerita yang ada di perpustakaan karena untuk memasifkan bacaan dibutuhkan duta literasi-duta literasi.

Untuk memaksimalkan peran duta literasi tersebut, jamuan kopi dalam suasana yang penuh keakraban akan sangat mempengaruhi image literasi itu sendiri yang cenderung mononton dan serius. Sehinga disinilah letak strategis minuman kopi untuk membangun budaya literasi di lingkungan mikro maupun makro. 

Pada lingkungan mikro seperti lingkungan sekolah, tingkat RT barangkali di sudut-sudut lingkungan yang biasanya digunakan sebagai tempat tongkrongan bisa dijadikan sebagai lingkungan litersi dengan ditemani kopi. Lingkungan pemerintahan desa perlu dibuatkan pojok ngopi dan literasi bersama sehinga mampu meningkatkan minat baca masyarakat.

Secara makro di samping daya dukung berbagai penelitian yang membuktikan bagaiman kopi mampu meningkat daya literasi masyarakat termasuk juga publisitasnya terhadap masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun