Mohon tunggu...
Siswinda Amalia
Siswinda Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Editor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa PMM UMM Membantu KWT Sri Mulyo dalam Membudidayakan Ikan Lele

11 Januari 2022   14:14 Diperbarui: 11 Januari 2022   14:17 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap wilayah memiliki potensi yang berbeda - beda. Seperti halnya pada salah satu Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di daerah Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Kelompok Wanita Tani ini bernama KWT Sri Mulyo. Mereka berdedikasi untuk membudidayakan ikan lele untuk meningkatkan perekonomian para wanita tani di sekitar daerah Desa Mojorejo.

Seperti yang kita ketahui, ikan lele memiliki gizi yang tinggi terutama pada protein dan omega-3. Oleh karena itu, ikan lele dapat dijadikan rekomendasi salah satu makanan sehat keluarga yang membantu perkembangan otak anak. Hal itulah yang mendasari KWT Sri Mulyo berdedikasi untuk membudidayakan ikan lele ini.

Selain untuk diperjualbelikan dalam bentuk mentah atau barang setengah jadi seperti lele yang sudah diberi bumbu. Ikan lele yang dibudidayakan oleh KWT Sri Mulyo juga digunakan untuk bahan baku pembuatan abon sehingga kelompok wanita tani tersebut membutuhkan ikan lele dalam jumlah banyak. Oleh karena itu, Mahasiswa PMM UMM Gelombang 17 Kelompok 63 ikut andil dalam membudidayakan ikan lele di KWT Sri Mulyo Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.

Kegiatan pembudidayaan lele diawali dengan pembibitan lele. Dimana para mahasiswa PMM UMM Gelombang 17 Kelompok 63 memberikan bantuan bibit lele ukur 7 dengan harapan lele akan lebih cepat besar. Biasanya KWT Sri Mulyo melakukan pembibitan pada pagi hari. Dalam pembibitan ikan lele frekuensi pemberian pakan juga harus diperhatikan.

Menurut ketua KWT Sri Mulyo, pemberian  pakan ikan lele adalah 3-4 kali yaitu pada pagi pukul 07:00, siang pukul 12:00, sore pukul 17:00, dan malam hari pukul 22:00. "Frekuensi pemberian pakan ikan pada saat pembibitan ini lebih tinggi karena ikannya masih kecil - kecil. Beda halnya dengan ikan yang sudah besar cukup diberi pakan 2 kali sehari", ujar Ketua KWT Sri Mulyo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun