Mohon tunggu...
erni rukmana
erni rukmana Mohon Tunggu... -

yes

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Indonesia

26 Desember 2009   04:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:46 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Indonesia, indonesia, indonesia. Sebenarnya ingin sekali saya mengucapkan seribukali nama indonesia. Indonesia negeri ku elok dan permai. Indonesia tanah subur. Lagu yang terkenal.

Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jalan cukup menghidupimu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Bukan lautan hanya kolam susu
Kail dan jala cukup menghidupmu
Tiada badai tiada topan kau temui
Ikan dan udang menghampiri dirimu
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkah kayu dan batu jadi tanaman
Dari kayu saja bisa jadi tanaman. Contoh ubi kayu atau di sebut juga singkong. Dari sebatang kayu bisa menjadi tanaman yang akan kaya karbohidrat. Tapi kenapa masalah gizi di indonesia belum bisa teratasi?. Belum bisa teratasi oleh diri sendiri dan bantuan pemerintah. Sekarang pemerintah lagi repot-repotnya ngurus masalah negara. Masyarakat harus berusaha sendiri untuk bertahan hidup. Sampai-sampai ada yang nyuri semangka, tiga biji kakau, kapas yang sudah jatuh di tanah, jambu dan yang terakhir saya dengar mencuri lima pohon batang jagung. Kasus di riau tentang seorang remaja yang mencuri jambu di pukilin yang punya sampai meninggal. Sekali lagi aku sebut indonesia, indonesia.

Indonesia, indonesia. Kenapa masalah kecil bisa di besar-besarkan. Apa tidak ada jalan untuk mencari damai demi hal kemanusiaan. Indonesia tidak bersalah. Sekarang siapa yang bersalah. Hanya untuk bertahan hidup, bisa mendapatkan kurungan penjara yang tak sepantas. Okey, kalau alasannya membuat sang pencuri jera. Tapi tidak seharusnya di bawa di pengadilan dan di denda 20 juta. Hakim tidak besalah, polisi pun tidak bersalah dalam hal ini. Mereka hanya menjalankan tugas sebagai penegak pengadilan. Sekarang, apa masih ada moral tentang kemanusiaan? Masih adakah belas kasihan antar sesama?

Indonesia. Dulu kau jaya. Dulu kau di anggap sebagai bangsa yang mempunyai moral tinggi. Keramah tamahan mu di akui oleh negara lain. Sekarang, masih adakah yang menganggapmu sebagai negara yang ramah tamah? Bukan salah indonesia. Bukan.

Kemerosoton moral yang ada di indonesia yang membuat kita tidak seperti dulu. Tentang keramah tamahan yang menghilang dalam diri kita.

Kulihat ibu pertiwi sedang bersusah hati

Air mata pun belinang

masih intan pun terkenang.

Hutan sawah gunung lautan

simpanan kekayaan

kini ibu sedang lara merintih dan berdoa.

Indonesia tanah airku. Aku tetap memanggakan mu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun