Mohon tunggu...
erni rukmana
erni rukmana Mohon Tunggu... -

yes

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kisah Si Kecil Pepe

24 Januari 2011   04:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:14 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Wedan ni orang mau membuat hidupku dimana".

Husss....husss... angin lembut membawa tubuhnya kemana-mana. Mungkin dia sudah pusing diatas pohon.

"Ais...Aiss... wadau cakit nih". Katanya lagi. Sekarang dia bukan diatas pohon tapi sudah di jalan. Tepatnya di zebra cross. Masih dengan rintihan kesakitan.

"Ik.....". Tersedak dengan tendangan seseorang.

Namanya adalah Pepe. Bagian dari permen lolipop, makanan yang disukai anak-anak tapi dia dibenci sama kita. Benar. Itulah dia si bungkus permen lolipop.

Tiba-tiba Pepe merasa tubuhnya di angkat seseorang. Dia merasa bahagia.

"Wah hidupku bakal berakhir bahagia". Katanya pelan. Pikiran pepe salah tentang ini.

"Eeeee..... gawat, byurrrr". Tubuhnya basah semua. Pepe menghela nafas dalam. Dia merasa bersalah dengan sungai, dia merasa mengotori sungai, kalau sungai semakin banyak teman-temannya, pasti di sukai nyamuk.

"Oh no... Piyane (Maaf)". Si Pepe mungkin berasal dari korea.

"Kenapa kamu bersedih Pe?" Tanya sungai sepanjang arus perjalanan Pepe.

"Kalian pasti bakal di penuhi dengan teman-temanku yang lain". Jawab Pepe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun