Mohon tunggu...
Dwin
Dwin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang makhluk ciptaan Tuhan yang unik, Hobi menulis dan bermimpi, Karena saya percaya bahwa tidak ada harapan jika tidak ada khayalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Cara Mengatasi Perselingkuhan

24 Juni 2024   21:22 Diperbarui: 24 Juni 2024   21:28 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Halo teman-teman, banyak ya sekarang berita tentang perselingkuhan. Jadinya seperti dunia isinya selingkuh doang huhuhu.....

Banyak yang nggak sadar kalau perselingkuhan itu sifatnya adiktif. Di satu pihak lainnya yang diselingkuh dapat mengalami gejala PTSD (post Traumatic Stress Disorder). Gejalanya seperti insomnia, mimpi buruk, sulit tidur, dan mudah gelisah. PTSD akan menyebabkan pasangan yang terluka kehilangan kepercayaan dan terus mencurigai pasangannya. Dan jika sudah mengalaminya mereka membutuhkan bantuan professional untuk menyembuhkannya.

Namun mengapa mereka bisa melakukan perselingkuhan ? Jika kita seorang muslim, sangat mudah dijawab. Karena Allah telah mencabut rasa takutnya. Inilah dampak dosa, sesuatu dari awalnya kecil dan dibiasakan, maka yang besar pun akan lebih kecil. Maka dari itu, seorang muslim sangat penting memiliki rasa takut, ini juga bisa untuk selain umat muslim. Dalam perkataan ibnu qayyim: "Rasa takut yang terpuji adalah yang menghalangimu dari apa-apa yang diharamkan oleh Allah."

Ada beberapa pertanyaan, Apakah bisa selingkuh karena Ain ? jawabanya ya. Bisa, karena ain itu benar-benar ada. Ain adalah pandangan jahat seseorang yang disertai rasa dengki, benci, iri, atau kekaguman yang berlebihan dari orang tersebut. Pandangan itu bisa menyebabkan sakit, kematian, perubahan karakter, sampai hancurnya rumah tangga. 

Lalu bagaimana untuk menghindari penyakit AIn ini ? Tipsnya adalah jangan berlebihan atau bahkan menghindari unggah pasangan kita di media sosial, terlebih yang menampilkan wajah atau tubuh pasangan. (Walaupun nggak di unggah, kan dia tetap pasanganmu secara sadar kan xixixixi). Kedua, setidaknya rahasiakan kebahagiaan atau kesedihan keluarga kita. Jangan biarkan cerita kita jadi pintu masuk orang terlalu kagum atau benci, terlalu kasihan atau simpati pada keluarga kita. Ketiga, bentengi diri kita dengan banyak membaca dzikir. Keempat, Kurangi atau jangan ke tempat di mana orang jarang dzikir di  dalamnya, misalnya taman hiburan atau sejenisnya. Kelima, bergaulah dengan orang atau keluarga yang baik, dekat dengan Allah sehingga mengurangi frekuensi bertemu dengan orang yang jauh dari Allah.

Mungkin itu sedikit pembahasan tentang perselingkuhan, jika ada yang ditanyakan silahkan di comment ya... nanti aku jawab dengan artikel lainnya. Terima kasih

Semoga keluarga kalian baik selalu, saling cinta dan saling sayang, dan pastinya dengan cara yang benar dan karena Allah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun