- Cara mengenal diri sendiri yang pertama kita harus lakukan yaitu berprasangka baik. Jangan pernah stress / tertekan, karena apa yang tidak beres hari ini, mungkin besok Allah bereskan. Berprasangkalah yang baik kepada Allah setiap waktu. Karena meminta pertolongan kepada Allah tidak hanya dengan shalat dan doa, tetapi menata prasangka kita bahwa setiap masalah yang kita jumpai, ada Allah yang siap membereskan, Allah maha berkehendak terhadap segala sesuatu, Allah mampu mewujudkan apapun, sekalipun itu mustahil bagi manusia.
- Perjalanan terjauh manusia bukanlah perjalanan ketika mereka keluar negeri atau keluar benua. Tetapi perjalanan terjauh yang harus ditempuh manusia adalah perjalanan manusia menuju kepada dirinya sendiri, mengenal bagaimana ketika dia diciptakan Allah, apa perkara yang ada pada dirinya. Banyak manusia bisa melakukan perjalanan yang jauh, tetapi banyak sekali manusia yang tidak pernah melakukan perjalanan kepada dirinya sendiri. Dia tidak mengenal dirinya kecuali selalu membela dirinya, apapun yang terjadi pada apa yang dipikirkan oleh pikirannya, maka dia selalu membenarkan apa saja yang ada pada jiwanya. Karena pada dasarnya dia tidak mengenal kepada dirinya sendiri.Â
Kebodohan terberat manusia:
1. Kebodohan terhadap Allah, rasul, dan Agama yang kita imani.
2. Kebodohan terhadap diri sendiri (tidak mengenal diri dengan baik)
- Kerugian akibat tidak  mengenal diri sendiri. Kalau kita tidak pernah mengenali diri kita, tidak mengetahui titik lemah kita, kita lalai dan tidak pernah berusaha mendiagnosanya. Maka pasti ada kerugian yang pasti akan didapatkan ketika kita tidak mengenal diri sendiri pada kehidupan yang telah Allah ciptakan.
- 1. Tidak bisa membedakan antara suara hati & suara setan (hawa nafsu). Maka hari ini sering kita jumpai orang melakukan tindakan yang malampui batas dengan alasan mengikuti suara hati, padahal sejatinya itu bukan suara hati, tetapi mungkin suara setan yang mendesak kepada hati dan sanubarinya, lalu memberikan input kepadanya bahwa itu seakan-akan berasal dari suatu hati. Kalau seseorang sudah tidak mengenal suara hatinya sendiri, maka setan akan datang untuk mengambil alih dan berbuat kerusakan.
- 2. jadi  pengacara hebat yang membela keburukan apapun yang telah dilakukan. Tidak pernah merasa bahwa masalah yang dijumpai bukan karena orang, tetapi karena dia salah dalam memperlakukan dirinya untuk selalu membela. Merasa apa yang diderita tidak layak, dan merasa tidak ada yang salah pada hidupnya. Maka benar perkataan, "Terkadang manusia menjadi pengacara hebat untuk dirinya sendiri, tetapi menjadi penuntut kelas kakap untuk orang lain." Allah menyindir kita, "Bahkan manusia menjadi saksi atas dirinya sendiri, dan meskipun dia telah mengemukakan alasan-alasanya." (QS. Al-Qiyamah: 14-15). Membela  diri memang diperbolehkan, tetapi membabi buta untuk membela diri merupakan sebuah kesalahan.
- 3. Menjadi bom waktu yang bisa meledak kapanpun. Hrai ini sedang menjadi trend untuk melukai diri sendiri babhkan sampai bunuh diri ketika  mereka tidak memiliki referensi untuk menyelaikan permasalahannya. Ketika orang tidak paham dengan dirinya sendiri, sampai pada saat mengambil keputusan yang terbaik. Data berdasarkan sistem registrasi sampel yang dilakukan badan litbangkes tahun 2016, diperoleh data bunuh diri bertahun sebanyak 1.800 orang atau setiap hari ada 5 orang melakukan bunuh diri.
- 4. Menjadi musuh untuk diri sendiri.
- Ada 11 sifat yang Allah sertakan pada kehidupan yang menjadi titik lemah kita. Kalau kita tidak mengenali titik lemah pada diri kita, maka bisa jadi kita akan menjadi budaak untuk diri kita sendiri. Karena tidak ada musuh yang paling menghancurkan kita kecuali diri kita sendiri.
- 1. Lemah: "Allah hendak memberikan keringanan kepadamu karena manusia diciptakan (bersifat) lemah." (QS. An-Nisa' : 28). Allah menciptakan manusia dalam kondisi lemah, namun hati dituntut untuk mengalahkan sisi lemahnya sendiri, karena yang bisa menyembuhkan bukan orang lain, tetapi diri sendiri. Manusia haru mengetahui strategi untuk mengatur kelemahannya, membuka pikiran, kemudian berinteraksi dengan banyak orang dalam keshalihan & ketaatan.
- 2.Terburu-buru: "Memang manusia bersifat tergesa-gesa." (QS. Al-Isra':11). Akhirnya sikap terburu-buru membentuk poros hati dan karakter diri manusia supaya bisa mendapatkan apa yang diinginkan secara cepat atau instan, tetapi tidak menikmari prosesnya. Riwayat Sahl bin sa'ad, Rasulullah bersabda "Terburu-buru itu dari setan". (HR. Tirmidzi). Mengeksplor hal negatif yang direspon oleh pikiran akan membekas pada hati, menjadi penyebab lemahnya hati.
- 3. Dzalim: "Sungguh, manusia itu sangat dzalim dan santa bodoh." (Qs. Al-Ahzab : 72). Kadang manusia dzalim kepada dirinya, sebagaimana manusia dzalim kekpada orang lain. Manusia yang beruntung adalah manusia yang berhati-hati atas ucapan dan tulisannya.
- 4. Melampaui batas: "Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas." (QS. Al-'Alaq: 6). Manusia suka memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak pernah Allah mewajibkan kepadanya untuk memikirkan itu. Ketika manusia melampaui batas dan mengambil tugas Allah, maka yang stress dan depresi adalah manusia itu sendiri.
- 5. Suka mengikuti perasaan: "Mereka hanya mengikuti dugaan, dan apa yang diingini oleh keinginannya." (Qs. An-Najm:23). Manusia sering membiarkan perasaannnya menjadi liar, memiliki prasangka buruk terhadap orang lain. Maka banyak wanita yang terkendala dengan banyak masalah, bukan karena suaminya tidak baik, tetapi karena perasaan mereka sendiri yang masih berus beres.
- 6. Suka membantah: "manusia adalah memang yang paling banyak membantah." (QS. Al-Kahfi: 54). Suka menutup telinga dan pikiran dari nasihat dari orang lain, merasa hidupnya baik-baik saja tanpa ada arahan dan petunjuk yang disampaikan oleh orang lain.
- 7. Gampang tertipu: "Manusia sering kali tertipu dalam bisikan dunia. "Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu." (QS. Al-Hadid:20). Bahkan Nabi Adam juga tertipu bisikan setan.
- 8. Kikir dan Bakhil: "Dan manusia itu memang sangat kikir." (QS. Al-Isra' : 100). Manusia akan terus menyimpan apapun yang dimiliki, tanpa dia sadari menyimpan banyak dunia dan menjadi beban yang melelahkan. Setan menjebak manusia untuk berperilaku konsumtif yang sensasi kenikmatannya hanya hadir sementara. Itulah mengapa manusia diperintahkan untuk berinfaq dan sedekah, supaya manusia melepaskan perkara yang bisa menjadi beban untuknya.
- 9. Berkeluh kesah: "Sungguh, manusia ciptaan bersifat suka mengeluh." (QS. Al-Ma'arij :19). Tidak bersyukur atas apa yang telah Allah kehendaki dan mengomentari semua keadaan yang dihadapi.
- 10. Suka menyalahkan: "Janganlah kamu mencari kesalahan orang lain." (QS. Al-Hujarat:12). Apapun yang dirasakan, manusia akan menyalahkan orang lain, tanpa intropeksi kepada dirinya sendiri.
- 11. Suka dipuji: "Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang yang gembira dengan apa yang telah mereka lakukan, jangan sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan lolos dari azab. Mereka akan mendapatkan azab yang pedih." (QS. Ali 'Imran : 188). Pada dasarnya manusia memang mempunyai tabiat buruk, mereka ingin dipuji dan diberi penghargaan oleh manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!