Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) UNESA "Integrasi Teknologi untuk Mendesain Tugas Matematika dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir"
Dalam era digital saat ini, integrasi teknologi dalam pendidikan menjadi hal yang tidak terelakkan, khususnya dalam mendesain tugas matematika untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penggunaan teknologi seperti perangkat lunak Excel dan GeoGebra dapat membantu guru menciptakan tugas yang lebih dinamis, interaktif, dan mampu merangsang pemikiran kritis serta analitis siswa.Â
Dalam upaya mewujudkan hal tersebut, dosen Prodi Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Surabaya melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Pasuruan tepatnya dilaksanakan di SMPN 1 Bangil pada 13 Juli 2024 secara luring. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dari Prodi Matematika dan Pendidikan Matematika FMIPA UNESA dengan Dinas Pendidikan Pasuruan dan MGMP Matematika Pasuruan.
Dalam kegiatan ini, salah satu kelompok PKM yang beranggotakan Dr. Abdul Haris Rosyidi, S.Pd., M.Pd., Dr. Pradnyo Wijayanti, M.Pd., Novita Vindri Harini, M.Pd., dan Shofan Fiangga, S.Pd., M.Sc. melakukan pelatihan kepada guru-guru matematika dalam bidang pembelajaran matematika yang terintegrasi dengan teknologi, dengan judul PKM "Integrasi Teknologi untuk Mendesain Tugas Matematika dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi". Tercatat sebanyak 21 guru matematika se-Kabupaten Pasuruan ikut berpartisipasi dalam kegiatan PKM ini.
Dalam masa kegiatan PKM ini, Dr. Abdul Haris Rosyidi, S.Pd., M.Pd. menyampaikan bahwa matematika adalah pelajaran yang berbeda dengan ilmu sains yang memiliki objek yang nyata yang dapat diamati secara langsung oleh siswa, melainkan matematika adalah pelajaran yang memiliki objek yang abstrak, sehingga tidak sedikit siswa yang kesulitan dalam mempelajarinya. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru harus mampu berinovasi menciptakan suatu pembelajaran yang dapat mudah diterima oleh siswa. Pembelajaran dengan berbasis teknologi menjadi salah satu solusi yang ditawarkan untuk membantu guru dalam menghadapi masalah tersebut. Adapun beliau juga menjelaskan terkait tingkatan integrasi teknologi dalam pembelajaran. Tingkatan ini meliputi:
- Substitusi: Teknologi digunakan sebagai pengganti alat konvensional tanpa perubahan signifikan pada fungsionalitas.
- Augmentasi: Teknologi meningkatkan fungsionalitas alat konvensional, memberikan keuntungan tambahan yang sebelumnya tidak ada.
- Modifikasi: Teknologi memungkinkan perubahan signifikan dalam desain tugas, mengubah cara siswa berinteraksi dan belajar.
- Redefinisi: Teknologi menciptakan tugas-tugas baru yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan, membuka peluang untuk pembelajaran yang lebih mendalam dan kreatif.
Melalui penjelasan ini, guru diharapkan dapat memahami bagaimana setiap tingkatan integrasi teknologi dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk meningkatkan efektivitas dan kreativitas pengajaran. Untuk memberikan gambaran kepada para peserta, Dr. Abdul Haris Rosyidi, S.Pd., M.Pd. memberikan contoh-contoh implementasi desain tugas berbasis teknologi yang telah dikembangkan oleh beliau.
Agar peserta pelatihan ini mendapatkan pengalaman nyata dalam mendesain tugas pembelajaran matematika berbasis teknologi, peserta diajak untuk praktek secara langsung membuat desain tugas yang terintegrasi media excel dan geogebra. Tugas ini dilakukan secara berkelompok yang beranggotakan 2-3 orang dengan pendampingan dari tim PKM ini. Hal ini dilakukan agar tercipta suasana yang aktif dari setiap peserta dan terdapat diskusi secara langsung baik dari antar peserta maupun peserta dengan tim PKM ini. Shofan Fiangga, S.Pd., M.Sc. yang memandu kegiatan ini mengatakan bahwa media pembelajaran yang terintegrasi teknologi menjadi investasi bagi guru-guru dalam melaksanakan pembelajaran di masa yang akan datang karena media pembelajaran yang terintegrasi teknologi dapat digunakan secara berulang ke tahun-tahun selanjutnya. Â Selain itu, karena teknologi juga akan semakin berkembang, maka dengan mudah guru dapat melakukan perbaikan maupun pengembangan secara berkala pada media yang telah dibuat. Kegiatan pelatihan ini diakhiri dengan presentasi produk dari beberapa kelompok peserta dan pemberian souvenir dari tim dosen kepada peserta terpilih untuk mengapresisasi partisipasi dan keaktifan peserta selama kegiatan berlangsung.
