Mohon tunggu...
12mipa3adindaamelia
12mipa3adindaamelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pancasila

2 Februari 2025   15:08 Diperbarui: 2 Februari 2025   15:08 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 

Salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Ibu Devi Ghesiyah, S.Pd. selaku guru Bahasa Indonesia. Yang terhormat Bapak Agus Wibowo, S.Pd selaku guru PPKn. Serta para pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk membaca artikel ini.

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt atas nikmat dan rahmat-Nya. Perkenalkan, nama saya Adinda Amelia dari kelas 12 MIPA 3. Pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan teks artikel yang bertema pancasila.

Pancasila, yang merupakan dasar negara Indonesia memiliki kedudukan yang kuat dan tidak dapat diubah. Pancasila juga dijadikan pedoman serta prinsip yang menuntun kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun, di tengah tantangan globalisasi dan berbagai isu sosial, seperti rasisme, ketidakadilan, dan pengaruh budaya asing, penerapan nilai-nilai Pancasila seringkali dilupakan, padahal Pancasila memiliki peran penting sebagai pemersatu bangsa. Selain itu, Pancasila juga menjadi landasan berpikir dalam ranah politik dan hukum yang ada pada sila kelima, berbunyi "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," menuntut agar setiap kebijakan publik memperhatikan kepentingan rakyat secara adil. Dengan menghidupkan nilai-nilai ini, kita dapat mendorong terciptanya pemerintahan yang jujur dan transparan.

Di era globalisasi, Pancasila berperan penting dalam menjaga identitas nasional. Dengan mengamalkan nilai-nilainya, masyarakat tetap menjaga budaya lokal sambil terbuka terhadap kemajuan global. Hal ini penting untuk memperkuat karakter bangsa dan mencegah kehilangan nilai-nilai budaya asli. Berjalannya waktu membuktikan bahwa Pancasila mampu menjadi pedoman dalam menghadapi berbagai tantangan ideologis maupun krisis nasional. Misal, saat pandemi COVID-19 melanda, nilai-nilai seperti gotong royong dan persatuan menjadi kekuatan utama untuk mengatasi masalah bersama. Ini membuktikan bahwa Pancasila bukan hanya sekadar slogan, tetapi sebagai panduan hidup.

Menghidupkan Pancasila dalam setiap langkah kehidupan sehari-hari adalah tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Dengan menerapkan nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, dan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang nyaman. 

Mari jadikan Pancasila sebagai pedoman dalam bertindak dan berinteraksi dengan sesama agar untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Melalui langkah-langkah kecil di lingkungan sekitar kita, kita semua dapat berkontribusi dalam menghidupkan Pancasila demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Terima kasih sudah membaca, mohon maaf apabila ada salah kata.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun