Mohon tunggu...
Mamat Johana
Mamat Johana Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya bukan seorang penulis handal, daripada tidak sama sekali kucoba tuliskan coretan2 ini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ampunan Seorang Istri

25 Juni 2012   06:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sebetulnya ada apa dengan suamiku Pak Kadus ceritakanlah ada apa?" tanyaku tidak sabar setelah kami bertiga duduk diruang tamu dan mempersilahkan pak Kadus minum setelah kusodorkan segelas air putih.

"Suamimu ditangkap polisi tadi sore ketika sedang berjudi disebuah rumah kosong bersama empat kawannya, dan mungkin sekarang dibawa kePolsek" ujar bapak Kepala Dusun itu.

Betapa kaget aku mendengar kabar itu " lalu bagaimana ini pak Kadus apa yang harus kita lakukan agar si Darus bisa cepat keluar dari sekapan Polisi" kata Asam adik iparku.

"Marilah kita tengok kesana cobalah bicara dengan Bapak Kapolsek untuk bisa menangguhkan penahanan si Darus" ujar pak Kadus,setelah berunding berangkatlah kami bertiga ke Kantor Polsek untuk menjenguk suamiku, setelah berbicara dengan petugas piket dan kamipun diperbolehkan menjenguk tahanan,betapa sedihnya aku melihat suamiku sedang duduk sambil memeluk kedua kakinya.

"Cobalah berbicara dengan Bapak Kapolsek agar aku bisa dilepaskan dan jangan lupa berikan Uang yang sudah diamplopin" Ujar suamiku memelas aku hanya bisa mengangguk, tetapi sayang Bapak Kapolsek itu adalah sosok seorang polisi yang tidak bisa di sogok walau sudah ditawarkan uang yang cukup banyak tetap beliau tidak mau.

Aku sudah berusaha kemana-mana bahkan minta tolong se0rang Pengacara dan Orang berpengaruh didesaku agar bisa membebaskan suamiku tapi tidak ada hasilny bahkan aku mendengar kabar bahwa suamiku dan kawan-kawannya besok akan dibawa ke Kantor Polres untuk segera di sidangkan di pengadilan.

Kembali aku menjenguk suamiku sebelum dibawa pindah ke Polres.

"Istriku maafkanlah aku ampunilah aku telah mengecewakanmu dan aku janji nanti kalau aku bebas aku akan menjadi suami yang baik dan ayah dari anak-anak kita" sambil mengelus perut istrinya yang sudah berisi 6 bulan.

"Tanpa diminta maaf dan ampunan mu pun aku sudah memaafkan dan mengampunimu " ujarku dalam hati sambil terisak aku hanya bisa mengangguk.

Selang berapa lama aku mendapat kabar dari adik iparku dan Bapak Kepala Dusun, bahwa suamiku telah divonis oleh pengadilan selama 6 bulan penjara dipotong masa tahanan, aku sebagai istrinya hanya bisa berharap ada perubahan hidup nanti pada suamiku tercinta.

Cilacap,250612

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun