Mohon tunggu...
Mamat Johana
Mamat Johana Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya bukan seorang penulis handal, daripada tidak sama sekali kucoba tuliskan coretan2 ini

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ampunan Seorang Istri

25 Juni 2012   06:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:33 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kuakui akupunya wajah yang tidak cantik, badanku sedikit gemuk,tapi aku memiliki segudang kesetiaan dan ketulusan kasih seorang istri kepada suami. Barangkali hal inilah yang membuatku pasrah untuk selalu disakiti suamiku.

"Kur.......Kurnia"

Terdengar suara parau dari seorang pria diluar rumahnya.

"Buka pintu nih aku yang datang".

Aku kenal betul itu suara bapak Kepala Dusun, tapi kenapa suaranya begitu gugup dan cemas? bukankah bapak Kadus ini terkenal penyabar dan berkepala dingin dalam menghadapi segala problema kehidupan?, Aku jadi penasaran ingin mengetahui apayang sedang terjadi,dan aku segera membukakan pintu.

"Ada apa pak Kadus" tanyaku sambil berdiri diambang pintu.

"Malam-malam begini kok nampak terburu-buru pak Kadus ada apa?.

"Saya sengaja kesini" sahutnya seraya berdiri didepanku,nafasnya sedikit tersengal,

"Mau mengabarkan si Darus Suamimu......"ujarnya lagi ,

"Suamiku kenapa pak Kadus apakah dia mabok atau berkelahi seperti biasanya?" aku ikut gugup dan cemas. Meski selama ini suamiku lebih banyak mencabik-cabik hati dan perasaanku, tetapi aku teramat mencintai suamiku.

"Tidak mabok atau berkelahi Kur..."suara pak Kadus sudah tidak gugup lagi, sambil celingukan kekanan dan kekiri,aku cepat sadar tidak mempersilahkan masuk untunglah pada saat itu adik iparku yang bernama Kusnadi yang lebih akrab dipanggil Asam datang menghampiri kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun