Mohon tunggu...
Amaliah Afif
Amaliah Afif Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemikiran Ekonomi Islam Menurut Mazhab Mainztream

27 Februari 2018   17:29 Diperbarui: 27 Februari 2018   17:30 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mazhab kedua ini berbeda pendapat dengan mazhab pertama. Mazhab kedua atau yang lebih dikenal dengan mazhab mainstream ini justru setuju masalah ekonomi muncul karean sumber daya yang terbatas yang dihadapkan pada keinginan manusia yang tidak terbatas. Dalil yang dipakain mazhab ini adalah al-Quran surat AL-Baqarah 155

''Dan sungguh akan kami uji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan bauh buahan. Dan berikanlah berita gembira bagi orang orang yang sabar''.

Adapun kenginginan manusia yang tidak terbatas dianggap sebagai hal yang alamiah dan bersifat sunatullah serta merupakan fitrah manusia. Dalil surat At Takaatsur 1-5

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

''Bermegah-megah telah melalainkan kamu. Sampai kamu masuk ke liang kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui, janganlah begitu jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang lain( akibat perbuatan)''.

Pebedaan mazhab ini dengan ekonomi konvesional adalah dalam penyelesaian masalah ekonomi tersebut. Seperti yang telah di jelaskan sebelumnya bahwa masalah kelangkaan ini menyebabkan manusia melakuakan pilihan. Dalam ekonomi konvesional, pi;ihan dan penentuan skala prioritas dilakukan berdasarkan selera pribadi masing masing tidak peduli apakah itu bertentangan dengan norma serta nilai agama ataukah tidak. Dengan kata lain pilihan dilakukan berdasarkan tuntunan nafsu semata. Adapun dalam ekonomi islam penentuan pilihan tidak bisa tanpa aturan, sebab semua sendi kehidupan kita telah diatur oleh al-Quran sunah.sehingga kita sebagai manusia ekonomi islam. Harus selalu patuh pada aturan- aturan syariah yang ada .

Tokok-tokoh mazhab antara lain Umer Chapra,Metwally, M A Mannan, dan M N Siddiqi. Maypritas mereka adalah para pakar ekonomi yang belajar serta mengajar di universita-universitas barat., dan sebagian besar di antara mereka adalah ekonomi islamc Development Bank (IDB). Sehingga mazhab ini tidak pernah membuang sekaligus teori-teori ekonomi konvesional ke keranjang sampah. Yang bermanfaat diambil, yang tidak bermanfaat dibuang. Sehingga terjadi suatu proses transformasi keilmuan yang diterangi dan dipandu oleh prinsip-prinsip syariah islam. Sebab keilmuan yang saat ini berkembang didunia barat pada dasarnya merupakan pengebangan keilmuan yang dikembangkan oleh para ilmuan muslim pada era dark ages, sehingga bukan tak mungkin ilmu yang berkembang sekarangpun masih ada beberapa yang sarat nilai karena merupakan pengembangan dari pemikiran ilmuwan muslim terdahulu.

Pandangan mazhab ini tentang masalah ekonomi hamper tidak berbeda dengan pandangan ekonomi konvesional. Kalangan sumber dayalah yang menjadi penyebab munculnya masalah ekonomi. Bila demikian, di manakah letak perbedaan mazhab mainstream dengan ekonomi konvesional?

Perbedaannya terletak dalam cara penyelesaian masalah tersebut. Dilemma sumber daya yang terbatas versus kenginginan yang tidak terbatas memaksa manusia melakukan pilihan atas keinginanya. Kemudian manusia membuat skala prioritas pemenuhan keinginan. Kemudian manusia membuat skala priorita pemenuhan keinginan, dari yang paling penting sampai yang tidak penting. Dalam ekonomi konvesional, pilihan dan penentuan skala prioritas dilakukan berdasarkan selera pribadi masing-masing. Manusia boleh mempertimbangkan tuntunan agama, boleh juga mengabaikannya. Dalam bahasa AL-Qur'an pilihan dilakukan dengan ''mempertuhankan hawa nafsunya''. Tetapi dalam ekonomi islam, keputusan pilihan ini tidak dapat dilakuakan semuannya saja. Perilaku manusia dalam setiap aspek kehidupannya termasuk ekonomi selalu dipandu olleh Allah lewat AL-Quran dan Sunnah.

Tokoh mazhab mainstream ini adalah para dokter ekonomi yang belajar (dan ada juga yang mengajar) dibeberapa universitas dibrat. Oleh karena itu, Mazhab ini tidak pernah membuang sekaligus teori komunikasi ekonomi konvesional ke keranjang sampah. Umer Chapra misalnya, berpendapat bahwa usaha mengembangkan ekonomi islam bukan berarti memusnahkan semua hasil analisis yang baik dan sangat berharga yang telah dicapai oleh ekonomi konvesional selama lebih dari seratus tahun terakhir .

Mengambil hal-hal yang baik dan bermanfaat yang dihasilkan dari bangsa dan budaya non-muslim sama sekali tidaklah diharamkan. Nabi bersabda bahwa hikam/ilmu itu bagi umat islam ibarat barang yang hilang. Dimana saja ditemukan, maka umat muslimah yang paling berhak mengambilnya .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun