Puasa adalah praktik yang melibatkan menahan diri dari makan dan minum selama periode tertentu. Saat berpuasa, tubuh mengalami perubahan dalam keseimbangan cairan dan elektrolit, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan kulit menjadi kering. Beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa puasa dapat menyebabkan dehidrasi dan kulit kering antara lain:
Kekurangan Cairan
Selama puasa, terutama jika berlangsung dalam waktu yang panjang atau di daerah yang panas, tubuh dapat kekurangan cairan karena tidak ada asupan air atau cairan lainnya. Kekurangan cairan dapat mengganggu keseimbangan cairan dalam tubuh, yang dapat mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi dapat membuat kulit menjadi kering, kusam, dan kehilangan elastisitas.
Kurangnya Konsumsi Nutrisi
Selama puasa, asupan nutrisi, termasuk vitamin, mineral, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan kulit, dapat berkurang. Nutrisi yang adekuat diperlukan untuk menjaga kesehatan kulit, termasuk menjaga kelembaban dan elastisitas kulit. Kurangnya nutrisi dapat membuat kulit menjadi kering dan tidak sehat.
Peningkatan Produksi Air Seni
Selama puasa, produksi air seni dapat meningkat karena perubahan dalam pola makan dan minum. Peningkatan produksi air seni dapat menyebabkan hilangnya cairan dan elektrolit dari tubuh, yang dapat mempengaruhi keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, dan pada gilirannya dapat menyebabkan dehidrasi.
Perubahan Hormonal
Puasa dapat mempengaruhi kadar hormon dalam tubuh. Hormon-hormon seperti insulin, hormon tiroid, dan hormon kortisol dapat terpengaruh oleh perubahan pola makan selama puasa. Perubahan hormonal ini dapat mempengaruhi keseimbangan air dalam tubuh dan dapat mengakibatkan dehidrasi dan kulit menjadi kering.
Peningkatan Risiko Kehilangan Elektrolit