Masyarakat Tumpukrenteng Dan Mahasiswa KKM UIN Malang
Minggu, 1 Januari 2023 kemarin menjadi awal tahun yang sangat meriah dengan adanya suatu pelestarian akan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia, hal ini ditunjukkan dengan adanya pawai kesenian Reog Ponorogo yang ditampilkan oleh masyarakat desa Tumpukrenteng. Berbagai macam kalangan turut berpastisipasi hadir untuk memeriahkan dari anak remaja hingga dewasa, penampilan kesenian ini dilakukan dengan pawai bersama keliling desa, hal ini tidak luput dari antusiasme masyarakat yang sangat tinggi untuk menyaksikan saat pawai ini berlangsung. Kegiatan ini juga dilakukan dengan adanya kolaborasi antara masyarakat dengan mahasiswa KKM UIN Malang yang tak lain juga sekaligus mengadakan open donasi dari masyarakat dan untuk masrakat yatim-piatu nantinya, para mahasiswa ingin menunjukkan adanya suatu wujud kepedulian sesama yang memiliki suatu kebermanfaatan nantinya.
Saung Suro Aji merupakan nama yang diberikan pada awalnya wadah perkumpulan masyarakat akan kesenian ini, dan AJi sendiri merupakan pemberian nama yang diperuntukan untuk menghormati leluhur perintis desa Tumpukrenteng sendiri. Pak Tarkiyono selaku Ketua RT 06, mengharapkan "Semoga kedepannya kesenia Reog Ponorogo disini dapat terus berkembang dan juga menjadi salah satu pilar suatu group kesenian yang makin eksis di daerah Malang, dan njuga timbul akan kesadaran masyarakat mengenai kepentingan akan menjaga budaya yang dimiliki Indonesia dengan mencetak para regenerasi muda terbaik masa kini dan masa kini dan masa depan".
Seni Reog Ponorogo merupakan suatu cipta kreasi Indonesia, yang kaya akan budaya didalamnya, masyarakat Tumpukrenteng sendiri sudah memulai akan adanya hal tersebut sejak tahun 2017. Pada mulanya mereka saat masih merintis dengan melakukan penyewaan setiapa ada panggilan samapi terus berkembang dengan mempunya alat dan accecories saat ini, tujuan dengan adanya kesenian ini diharapkan para warga dapat menjaga uuth akan kelestarian dan terus guyub rukun salawase dalam setiap kesempatan tanpa melupakan kekharakteristik mengenai autentik kebudayaan Indonesia.
Kolaborasi nyata akan masyarakat dan mahasiswa dalam kegiatan ini diharapkan agar terjalinnya silaturahmi dan kepekaan sosial para mahasiswa dengan lingkungan warga sekitar, dan semoga dengan adanya hasil open donation ini diharapkan mampu memberikan wujud kepedulian bagi masyarakat yang kurang mampu. Peran mahasiswa juga diharapkan bisa membuat dampak yang sangat signifikan dengan adanya pengenalan dan juga pengetahuan mengenai kesenia Reog Ponorogo ini sendiri, sebagai masyarakat perlu adanya dedikasi menjaga kebudayaan dengan segala pelestariannya untuk menghindari ketidaktahuan dari apa yang kita punya untuk para regenerasi kita dimasa depan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H