Kesehatan Mental Diera Digital
Di era digital saat ini, perkembangan teknologi membawa banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari. Komunikasi menjadi lebih cepat, informasi lebih mudah diakses, dan berbagai kegiatan bisa dilakukan hanya dengan mudah. Namun, di balik segala kelebihannya, kemajuan teknologi ini juga membawa dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental. Era digital adalah era zaman yang dimana sudah mengalami perkembangan begitu maju ke arah yang serba digital.
Media sosial merupakan suatu media online yang memudahkan para penggunanya untuk berpartisipasi, bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan dalam dunia maya sehingga memungkinkan untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan di media sosial mempermudah untuk mencari segala sesuatu darimanapun dan berbagi segala sesuatu ke siapapun.Â
Kemudahan ini sangat bermanfaat jika digunakan secara bijak. Tetapi fenomena yang terjadi sekarang ini, banyak pengguna sosial media kurang bijak, seperti penggunaan sosial media sebagai sarana untuk cyber bullying.
Fenomena digitalisasi, yang mencakup media sosial, aplikasi komunikasi, dan internet, telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia. Teknologi ini tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial, tetapi juga kesehatan mental kita. Salah satu dampak terbesar era digital adalah meningkatnya tekanan sosial, terutama di media sosial.
 Platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok memungkinkan kita untuk membandingkan diri kita dengan orang lain secara langsung dan terus-menerus. Orang sering kali hanya menampilkan sisi terbaik dari hidup mereka, menciptakan ilusi kehidupan sempurna yang mungkin jauh dari kenyataan.
Pesatnya perkembangan era digital ini juga berdampak bagi anak muda. Di mana, kita tahu bahwa usia remaja merupakan usia rentan terutama dalam aspek psikologis dan sosial. Untuk itu, menjaga Kesehatan mental di era digital tidak bisa dianggap remeh. Era digital membawa perubahan yang besar dalam cara berinteraksi. Sementara, teknologi memberikan maanfaat yang luar biasa, seperti kemudahan akses informasi dengan cepat.
Media sosial sering menampilkan gambaran hidup yang tidak realistis, yang dapat memicu perasaan tidak cukup baik. Akses terus-menerus ke berita dan informasi, terutama yang bersifat negatif atau sensasional, dapat menyebabkan kecemasan dan rasa takut yang berlebihan. Ketiga, tekanan untuk selalu terhubung dan responsif, baik dalam konteks sosial maupun profesional, menciptakan beban yang bisa mengganggu keseimbangan hidup dan waktu istirahat.Â
Selain itu, cyberbullying dan interaksi negatif online dapat merusak kesehatan mental, sementara ketergantungan pada validasi online dapat mengganggu rasa harga diri dan kesejahteraan emosional.
Teknologi digital juga memengaruhi kesehatan mental secara langsung melalui peningkatan penggunaan perangkat elektronik. Seringnya penggunaan ponsel, komputer, dan tablet dapat menyebabkan kelelahan digital (digital fatigue), yaitu keadaan di mana seseorang merasa lelah secara mental dan emosional akibat terus-menerus terpapar layar dan informasi.
Kecanduan terhadap teknologi, seperti media sosial, game online dapat menyebabkan gangguan pada Kesehatan mental. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi di era digital adalah meningkatnya kasus cyberbullying atau perundungan daring. Dibandingkan dengan bentuk perundungan tradisional, cyberbullying dapat lebih berbahaya karena bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Perundungan di dunia maya sering kali anonim, membuat korban sulit melacak pelakunya dan merasa lebih tertekan.
Cyberbullying berdampak serius pada kesehatan mental, terutama di kalangan remaja. Korban perundungan daring lebih rentan mengalami kecemasan, depresi, bahkan risiko bunuh diri. Fenomena ini telah menjadi perhatian global, dengan banyak lembaga kesehatan dan pendidikan berupaya mengatasi masalah ini melalui edukasi dan kebijakan perlindungan.Â