Mohon tunggu...
Regita Intan Nur Rohmah
Regita Intan Nur Rohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga angkatan 2022 yang memiliki ketertarikan di bidang olahraga dan seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menangkis Penyakit Marek dengan Pengembangan Tanaman Obat Benalu Teh dan Mengkudu

15 Mei 2023   12:39 Diperbarui: 15 Mei 2023   12:52 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : thepoultryguide.com

Mengkudu ini penting karena saluran pencernaan merupakan medan utama dalam menghadapi berbagai pathogen yang masuk melalui makanan ataupun pakan.Cara kerja dari ekstrak mengkudu dalam sistim kekebalan inang yaaitu meningkatkan kemampuan sel-sel kekebalan dalam hal stress lingkungan termasuk injeksi virus dan sebagainya.Dari hasil penelitian benalu teh dan mengkudu tersebut, maka aktifitas biologis yang ditunjukkan oleh ekstrak tanaman obat tersebut dapat berperan sebagai bahan aktif pelawan atau pencegah serangan virus serta penggertak sistim kekebalan terhadap serangan virus pada ternak.

Hal ini juga merupakan pendekatan rasional yang dapat dilakukan terkait pemanfaatan tersebut pada akhirnya dilakukan juga melalui pemberian oral sebagai "feed   additive" untuk mempermudah pemakaiannya.Pemanfaatan tanaman obat yaitu benalu teh dan mengkudu untuk mengatasi virus Marek berperan dalam mentransformasi sel-sel T menjadi tumor yang didasarkan didasarkan paada penelitian yang telah diuji,bahwa ekstrak tanaman obat tersebut mampu merusak sel tumor secara langsung dan meningkatkan sistim kebal inang. 

Pemanfaatan tersebut timbul dari permasalahan munculnya strain virus yang semakin virulen dengan semakin efektif vaksin yang dipakai.Diharapkan ekstrak tanaman obat dapat meningkatkan sistim kebal inang, mencegah atau mengurangi terbentuknya tumor karena aktifitas anti virus yang terkandung dalam ekstrak sehingga inang mampu beradaptasi terhadap virus lapang yang beragam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun