Mohon tunggu...
Siti Allie
Siti Allie Mohon Tunggu... lainnya -

Saya hanyalah seorang yang harus banyak belajar lagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Seutuhnya Hilang

19 Juni 2013   22:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:44 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam ini, di tingkah gerimis di sudut taman, kita memandang lampu, bangku dan pepohonan yang  sama dengan empat tahun yang lalu. Hanya hati kita yang mungkin berbeda.

"Pertemuan ini terlalu hening, Sayang," bisik hatiku yang tak mungkin kau dengar.

Aku mencoba mencari bayangan diriku diantara mata, senyum dan jemarimu. Tak kutemukan lagi. Kerinduan ini hanya bertemu di persimpangan, itupun hanya sesaat. Ah, aku begitu ingin memelukmu untuk yang terakhir kalinya.

Entahlah, tak tahu tepatnya kapan luka itu mengering. aku terlalu sibuk menata hatiku yang hancur luluh waktu itu. Itu yang membuatku tak sempat membencimu, aku tak punya waktu,  jadi jangan tanya kenapa malam ini aku bisa tersenyum kepadamu.

Aku tak butuh kata maaf, Sayang.  Tak perlu ada penyesalan. Patah itu manusiawi dan kehadiranmu sudah cukup menjadi penanda bahwa kisah kita pernah ada.

Untuk rasa yang masih tersisa (satu titik)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun