Mohon tunggu...
Dian Kiswandari
Dian Kiswandari Mohon Tunggu... -

yang terpenting bukan seberapa bnyak orang mengenal kita, tpi bagaimana orang bahagia karna mengenal kita...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gerimis

18 September 2013   23:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:42 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semburat malam mengaburkan perasaan.

Jika bisa berandai dan mnjadi kenyataan.

Punguk tidak akan merindukan bulan.

Tapi malam ini tidak ada bulan.

Malam ini tidak ada bintang.

Mendung sejak siang, bahkan hujan.

Andai kejadian itu tidak pernah ada.

Perasaan ini, benak ini, pasti tdak akan pernah melawan.

Menolak untuk tidak percaya.

Sesuatu yg sudah secara gamblang, jelas maksudnya.

Gerimis lagi.

Aku ingin pulang. Tapi tidak ada tempat pulang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun