Mohon tunggu...
12321 12321
12321 12321 Mohon Tunggu... -

komuter tetap jakarta-jogja dengan ransel di bahu. menikmati indahnya dunia dengan kayuhan sepeda serta senyuman pada mentari pagi sepanjang sudirman-thamrin.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelaku Sterilisasi Itu Ternyata... Impoten(?)

9 Agustus 2010   02:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:12 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terhitung sejak memasuki bulan Agustus 2010, Pemda DKI bekerjasama dengan Polda Metro Jaya dibantu dengan DLLAJR melakukan program sterilisasi jalur busway di beberapa koridor. Hasil dari upaya ini sudah mulai menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terkuak oleh data naiknya jumlah penumpang bus transjakarta sekitar 18% serta jumlah kendaraan yang parkir di lokasi parkir sekitar halte bus transjakarta yang makin banyak (contoh: di lokasi parkir Kebon Binatang Ragunan). Bila kegiatan sterilirasi ini diteruskan tentunya akan membawa dampak yang sangat baik serta mengurangi kemacetan Jakarta yang kian parah. Alih-alih dari harapan tersebut diatas, pagi ini penulis mendapatkan sebuah foto dari seseorang yang menggunakan akun twitter. Foto yang membuat rasa keadilan yang pengguna kendaraan terusik. Sebuah foto yang mencerminkan kepribadi para pelaku sterilisasi yang kebal dari programnya sendiri. Entah karena mereka memang kebal atau diluar dari program atau ada alasan yang lain. Saya berpendapat bahwa para pelaku sterilisasi ini ternyata impoten. [caption id="attachment_220160" align="aligncenter" width="500" caption="oknum polisi melintas di jalur transjakarta (sumber : http://tweetphoto.com/37767302)"][/caption] Ada iklan layanan masyarakat yang menyatakan untuk tidak merendahkan martabat kepolisian dengan memberi suap atas pelanggaran lalu lintas. Tetapi dengan foto diatas, rasa-rasanya ada (oknum) polusi yang memang tidak mempunyai martabat sebagai seorang polisi. Mereka menghinakan diri mereka, rekan satu profesi dan menghina Korps Kepolisian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun