Mohon tunggu...
12321 12321
12321 12321 Mohon Tunggu... -

komuter tetap jakarta-jogja dengan ransel di bahu. menikmati indahnya dunia dengan kayuhan sepeda serta senyuman pada mentari pagi sepanjang sudirman-thamrin.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menjadi Polisi Kompasiana

24 Juni 2010   02:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:19 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Rumah Sehat Kompasiana adalah rumah ilmu pengetahuan. Rumah sehat ini ditinggali oleh sekian ratus (lebih!) penghuni baik penghuni tetap maupun penghuni kontrak (sebutan untuk para penghuni ini adalah kompasianer). Rumah sehat ini disinggahi oleh ribuan (lebih!) tamu baik yang sekedar bertamu hingga ada tamu yang menjadi penghuni rumah. Sungguh tempat yang sangat ramai bukan? Jangan-jangan keramaian pasar Kramat Jati kalah dengan keramaian di rumah sehat Kompasiana. Dari sekian banyak kompasianer yang menghuni rumah sehat ini sering kali terlihat ada penghuni yang secara sadar maupun gak sadar mulai merusak tatatan ketertiban yang telah terbina di rumah sehat ini. Mulai dari buang sampah sembarangan (nge-junk dimana2) hingga bikin coretan di dinding sana sini tanpa mengikuti peraturan. Jelas-jelas tindakan ini melanggar peraturan dan tata tertib di rumah sehat kompasiana. Entah lah apakah mereka-mereka yang melanggar itu sudah membaca dan memahami peraturan dan tata tertib yang berlaku. Semoga saja mereka hanya khilaf, bukankah khilaf dan alpa itu manusiawi? Dalam keramaian yang riuh rendah ini diperlukan sosok penjaga ketertiban dan kenyamanan. Sosok yang bisa mengayomi dan melayani semua kebutuhan para penghuni rumah sehat ini. Sosok yang dihormati dan disegani. Polisi Kompasiana. Menjawab kegundahan tersebut, pihak pengurus rumah sehat ini membuka kesempatan untuk menjadi polisi kompasiana. Lowongan untuk menjadi polisi kompasiana sudah dibuka beberapa waktu yang lalu. Entah sampai kapan periode pendaftaran tersebut akan dibuka. Entah pula kapan pengurus kompasiana mengumumkan sosok polisi kompasiana yang baru. Semoga dalam waktu dekat. Dalam masa penantian tersebut, sangat wajar jika beberapa kompasianer ”bertindak sebagai polisi sementara”. Salah satunya adalah Andy Syoekry Amal (ASA) yang menggebrak kebuntuan ini dengan salah satu postingannya yang berjudul ”Gila, Posting 46 Tulisan di Kompasiana dalam Tiga Jam!”. Salahkah ASA dengan postingannya? Menurut saya pribadi, tindakan ASA tidak salah justru tindakan ASA yang seperti ini layak untuk diteladani dan dicontoh oleh kompasianer yang lain. ASA dengan sadar melakukan usaha penyadaran diri sendiri dan orang lain mengenai kewajiban dan tanggung jawab untuk menjaga rumah sehat ini tetap sehat dan tertib serta teratur. Terus terang saya belum punya kemampuan untuk melakukan tindakan yang seperti ASA lakukan. Saya hanya baru bisa click report untuk kompasianer yang melanggar peraturan/tatib kompasiana terutama pasal 8 huruf a dan b. Mungkin bagi beberapa kompasianer tindakan ASA merupakan tindakan yang aneh dan (mungkin) belagak jadi polisi. Biarlah mereka berkata seperti itu. Biarlah mereka mencibir. Mereka hanya bisa berkata seperti itu mungkin mereka belum menyatu dengan jiwa dari kompasiana. Jika bukan dimulai dari diri kompasiner sendiri apakah harus menanti pengurus turun tangan? Bukankah pengurus susah berbaik hati memberikan tempat yang nyaman ini berikut dengan peraturan/tatibnya? Saya pikir, gak ada salahnya untuk turut menjaga kenyamanan dan ketertiban di rumah sehat ini. Toh rumah sehat ini bukan rumah pribadi melainkan rumah bersama. Dalam bahasa ASA : ” Bukankah Kompasiana adalah ruang publik, milik semua orang?” Saya berpendapat, setiap kompasianer adalah polisi kompasiana. Insan yang turut bertanggung jawab untuk menjaga kenyamanan bersama di rumah sehat ini. Tidak perlu menunggu siapa yang memulai tetapi mulailah dari diri kita. Mulailah membaca kembali peraturan kompasiana. Mulailah menilai diri sendiri, apakah dalam ber-kompasiana pernah melanggar peraturan? Meminjam postingan oom Osakurniawanilham L’histoire se Repete – sejarah senantiasa berulang, maka kejadian seperti yang diungkap oleh ASA akan terulang lagi di masa depan. Oleh karena itu saya mengajak kompasianer untuk menjadi polisi baik untuk dirinya maupun untuk orang lain sesama kompasianer agar rumah kita ini tetap nyaman. Mulai dari diri sendiri. Mulai dari sekarang. Salam kompasiana. Catatan kaki : Jika gak ingin jadi polisi kompasiana seperti diatas, masih terbuka peluang untuk menjadi hansip kompasiana. Kira-kira seperti ini penampakannya Hehehehehehe.. sekedar intermezzo Sumber foto: http://kotaikan.blogspot.com/2009/05/anak-nelayan-mencoba-hal-baru.html http://farizirawan.ngeblogs.com/category/my-opini/ catatan untuk ilustrasi "hansip": credit untuk penciptanya Benny dan Mince

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun