Kecewa pada kenyataan adalah hal yang lumrah. Penyikapan atas kekecewaan itulah yang lebih penting. Ada orang yang menyikapinya dengan amarah ada juga dengan senyum. Apapun ekspresinya menjadi sah-sah saja sepanjang tidak merugikan orang lain dan membahayakan diri sendiri.
[caption id="attachment_146141" align="alignleft" width="150" caption="Anggito Abimanyu"][/caption]
Anggito Abimanyu, 47 tahun, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) yang juga seorang Komisiaris PT Telekomunikas Indonesia mengungkapkan kekecewaannya dengan kembali mengajar di kampus biru UGM.
Kecewa pada siapa?
Anggito Abimanyu kecewa pada Istana Kepresidenan. Apakah kecewa karena tidak jadi menjabat Menteri Keuangan? Anggito kecewa kepada istana karena tidak memberitahukannya seputar pembatalannya menjadi wakil menteri keuangan. Padahal Pakta integritas dan kontrak kinerja sudah ditandatangani. Walaupun bisik-bisik dinding menyatakan bahwa Anggito kecewa karena dikait-kaitkan dirinya pada partai politik ini itu. Cukuplah bersandar pada ucapannya saja: Kecewa pada Istana.
Sebuah ironi birokrasi istana yang menggantungkan harapan seseorang tanpa kepastian. Administrasi istana negara yang begitu kolotnya membuat seorang Anggito Abimanyu menelan pil kekecewaan. Aaahh sudahlah.. Pusat kekuasaan bukan di Istana Negara tetapi telah bergeser ke cikeas. Jadi masalahnya adalah jarak tempuh antar 2 tempat. Lapangan Banteng dengan Cikeas lebih jauh dan berliku ketimbang Istana Negara dengan Lapangan Banteng.
Anggito dan Sri Mulyani
Duo hebat dari Kementerian Keuangan ini adalah jawaranya data dan fakta. Sri Mulyani yang perfeksionis akan data dan fakta disandingkan dengan Anggito yang teliti dan mempunyai segudang data keuangan negara. Pasangan serasi! Penulis berkesempatan menyaksikan bagaimana duo ini bahu-membahu dalam menyusun kebijakan yang terkait dengan fiskal terutama pada sektor pertambangan dan sektor migas serta panas bumi. Kebijakan fiskalnya sangat lugas dalam peraturan dan tegas dalam penerapan. Kesempurnaan basis data yang diberikan oleh Anggito dilahap tuntas oleh Sri Mulyani dan diterjemahkan dalam peraturan menteri keuangan. Sungguh duo penggerak kebijakan fiskal yang efektif.
Anggito dan Menteri Keuangan
Saat posisi wakil menteri mulai digaung-gaungkan, tak perlu lirikan mata atau gosip-gosip tetangga yang menyebutkan bahwa wakil yang cocok untuk Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah tidak lain tidak bukan adalah Anggito Abimanyu. Segala persyaratan administrasi teknis, kualifikasi pendidikan dan pengalaman sudah ludes ditaklukkan oleh Anggito Abimanya. Pakta integritas dan kontrak kinerja pun sudah ditandatangani. Namun apa lacur, semuanya lumat dalam kantong tuan presiden. Tak ada yang memberitahu. Anggito pun kecewa.
Anggito dan Flute