Mohon tunggu...
Gunggung Senoaji
Gunggung Senoaji Mohon Tunggu... -

Seorang Forester yang bercita-cita mengembalikan fungsi hutan sebagai pengendali ekosistem bumi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bu Susi.... Pulau Tikus di Bengkulu Diambang Hilang.....

7 Desember 2014   14:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:52 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MENANTI “ASA” DARI TANGAN DINGIN “BU SUSI MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN” UNTUK MENYELAMATKAN PULAU TIKUS DI PROVINSI BENGKULU

Pulau Tikus di Pesisir Kota Bengkulu, mungkin tidak semahsyur Pulau Bidadari di Pulau Seribu Jakarta dan atau gugusan pulau Raja Empat di Papua. Namun pulau yang luasnya tinggal 0,7 hektar, berjarak 4,8 mill laut dari Pantai Panjang Kota Bengkulu, merupakan pulau kebanggaan masyarakat Bengkulu dan mempunyai peranan yang penting bagi berbagai kepentingan masyarakat.Pulau Tikus dengan hamparan karangnya sekitar 200 hektar merupakan benteng alami pelindung pantai Kota Bengkulu dan sebagai habitat yang baik bagi berbagai jenis ikan. Indahnya terumbu karang di Pulau Tikus ini,berpotensi juga untuk dikembangkansebagai pariwisata bahari.Pulau yang dapat ditempuh sekitar 1 jam dari pantai Bengkulu ini, merupakan hak guna pakai Direktorat Perhubungan Laut, dengan bangunan mercu suar di dalamnya.Bangunan mercu suar ini berfungsi sebagai penunjuk arah bagi pelayaran di Bengkulu, yang dibangun sejak jaman Belanda dan saat ini telah 2 kali dipindahkan akibat menyusut luas daratannya. Selain itu, pulau ini juga dijadikan sebagi tempat berlindung dan beristirahat bagi para nelayan Kota Bengkulu, terutama pada saat musim angin tenggara. Oleh karena itu, keberadaan pulau ini sangat diperlukan oleh masyarakat Bengkulu, baik oleh para nelayan, pengguna pelayaran ataupun wisatawan.

Masalahnya, semakin hari luasan pulau ini semakin menyusut.Menurut Pak Amir, seorang nelayan Bengkulu yang ditemui di Pulau Tikus, luasan pulau tikus ini semakin hari semakin menyusut; pada tahun 70-an luasnya hampir 3 kali lipat dari luasan sekarang. Hal senada pun disampaikan oleh Pak Gultom, penjaga mercu suar di pulau ini; katanya,pada tahun 1976 luas pulau ini masih 2 hektar, pada pengukuran tahun 2012, luasnya tinggal tersisa 0,7 hektar.Fasilitas bangunan mercu suar, seperti : rumah jaga, gudang, bak pendingin, dansarana lainnya telah rusak termakan abrasi (gambar terlampir).Tower mercu suar, yang berfungsi sebagai navigasi atau petunjuk pelayaran di laut Bengkulu, telah dua kali mengalami pemindahan.Jika kondisi ini dibiarkan saja, muncul kekhawatiran Pulau Tikus ini akan hilang. Melihat trend terkikisnya daratan pulau ini, beberapa pemerhati lingkungan memprediksi Pulau Tikus ini akan hilang dalam 20 tahun mendatang, jika tidak ada penanganan yang serius dari pemerintah.

Tim Peduli Pulau Bengkulu, yang terdiri dari masyarakat, LSM (Pusat Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat Pesisir/P3MP dan Walhi Bengkulu), akademisi, Himpunan Masyarakat Nelayan Indonesia Bengkulu, meminta kepada pemerintah daerah provinsi untuk segera bertindak menyelamatkan keberadaan Pulau Tikus.Pada tanggal 16 Oktober 2014, pemerintah Provinsi Bengkulu menfasilitasi rapat koordinasi upaya penyelamatan Pulau Tikus yang dihadiri oleh 30 peserta dari unsur masyarakat, pemerintah Provinsi Bengkulu, pemerintah Kota Bengkulu, Kementerian Perhubungan Laut, KSOP, Pusat Pemberdayaan dan Pelayanan Masyarakat Pesisir, Walhi, dan akademisi.Pada pertemuan itu, para peserta sepakat untuk menyelamatkan keberadaan Pulau Tikus.Pemerintah provinsi menyadari bahwa, anggaran untuk reklamasi Pulau Tikus belum tersedia, dan berniat minta bantuan kepada pemerintah pusat untuk mereklamasi Pulau Tikus di Provinsi Bengkulu.

Kami Tim Peduli Pulau Tikus menaruh harapan besar kepada pemerintah pusat,yang dikomandani oleh Ibu Susi Pudjihastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia.Dengan latar belakang sebagai pengusaha di bidang perikanan dan mengetahui seluk beluk pentingnya terumbu karang bagi peningkatan produktivitas ikan, diharapkan Ibu Menteri bersedia membantu masyarakat Bengkulu untuk menyelamatkan dan mempertahankan keberadaan Pulau Tikus beserta gugusan karangnya, Semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun