[caption id="attachment_364467" align="aligncenter" width="512" caption="Kasau lama dan baru, saat di lantik Presiden di Istana Negara Jakarta"][/caption]
Serah terima jabatan Kepala Staf TNI Angkatan Udara akan berlangsung meriah.Besok pagi, Kamis, 15 Januari, di rencanakan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko akan memimpin serah terima jabatan (Sertijab) Kepala Staf TNI AU (Kasau) dari Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia kepada Marsdya TNI Agus Supriatna. Sertijab akan berlangsung sekitar pukul 07.00 WIB di Taxiway “Echo” Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Serah terima jabatan akan dimeriahkan dengan penampilan flypass pesawat-pesawat tempur TNI AU jenis F-16 Fighting Falcon dan T-50i Golden Eagle. Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon yang melintas di atas Lanud Halim Perdanakususma, akan dikomandoi Komandan Skadron Udara 3, Mayor (Pnb) Muhtadi Anjar Legowo.
Burung-burung besi itu terbang dari Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi, Madiun menuju Jakarta. Selain F-16, ada juga pesawat T-50i Golden Eagle. Alutsista anyar milik TNI AU ini dipimpin mission commander Letkol (Pnb) Marda Sarjono. Mereka akan take off dari apron Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Tak hanya pesawat tempur yang memeriahkan acara sertijab besok, ada sekitra 2000 pasukan di terjunkan untuk memeriahkan acara sertijab Kasau besok. Mereka terdiri dari tujuh batalyon, yang terdiri dari Batalyon Perwira Menengah (Pamen), Batalyon Perwira Pertama (Pama), Batalyon Gabungan (Taruna AAU, Wara dan Pomau), Batalyon Aircrew,Batalyon Paskhas, Batalyon Bintara/Tamtama dan Batalyon PNS.Ada empat pesawat tempur F-16 dan enam pesawat T-50ibergabung dalam satu formasi dengan call sign foxtrot flight dalam fly pass.
“Selama tiga menit mereka melakukan dua manuver, yaitu delta formation dan arrowhead formation dan aksi terahir ditutup dengan atraksi boomburst,” kata Kadispenau Marsekal Pertama Hadi Tjahyanto.
Atraksi flypass juga dilakukan empat pesawat angkut C-130 Hercules, empat pesawat CN-295 dan empat Helikopter EC-120 Colibri. Juga atraksi terjun payung para prajurit Korpaskhas yang diterjunkan dari pesawat C-130 Hercules, tak ketinggalan memeriahkan acara sertijab besok. Sebagai Komandan Upacara (Dan Up) direncanakan akan dipimpin Kolonel (Pnb) Joko Hadi, dari Koopsau I, Jakarta.
Pesawat-pesawatT-50i Golden Eagle, sebelumnya telah melakukan latihan terbang flypass di langit Jakarta. Pesawat tempur inimemperkuat jajaran alutsistaTNI AU,sejak pertengahan Februari 2014 lalu. Ada 16 pesawat atau satu skuadron datang dalam beberapa tahap pengiriman sejak 2013.
Pesawat T-50i Golden Eagle adalah pengganti pesawat latih lanjut Hawk MK-53 Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Madiundibawah Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) II, Makassar. Selain sebagai pesawat tempur operasional, pesawat ini juga dipakai sebagai Figther Lead in Trainer (warna biru) atau melatih calon penerbang tempur TNI Angkatan Udara.
Menurut Hadi Tjahyanto, pesawat T-50i Golden Eagle adalah buatan Korea Selatan (KAI) dan Amerika Serikat (Locheed Martin) dan termasuk varian pesawat tempur generasi keempat (modern).Pesawat T-50i Golden Eagle di balut dengan mesin General Electric F404-GE-102 yang mampu menghasilkan daya dorong 17.700 pounds dengan after burner. Kecepatan maksimal pesawat bisa mencapai 1,5 mach atau 1,5 kali kecepatan suara (1.600 km/jam).
“Secara fisik pesawat T-50i mirip dengan pesawat F-16. Cuma bedanya, dua lubang masuk jet Golden Eagle T-50i berada di bawah sayap, bukan terletak di perut seperti F-16,” ujar Hadi.
Kemiripan lainya adalah keduanya sama-sama memiliki bubble canopy, wing, dan fuselage yang saling menyatu serta beberapa kemiripan lainnya, sehingga sering disebut ‘Baby Falcon’.Sebagai pesawat tempur, T-50i memiliki kelincahan, kepraktisan, dan kemampuan persenjataan untuk digunakan dalam misi multirole.
Pesawat T50i Golden Eagle ini, sanggup bertempur dari udara ke udara, dan cukup mematikan untuk sasaran bawah. Total kapasitas angkut persenjataan sekitar lima ton.Pesawat canggih ini dilengkapi kanon tiga laras General Dynamics 20 mm yang mampu memuntahkan 2.000 peluru per menit.
Pesawat ini nantinya akan dilengkapi radar udara, sehingga mampu mengubah misi, dari jet latih menjadi operasi udara, yakni menyerang dari udara ke udara, atau dari udara ke darat, baik siang maupun malam hari, dalam segala kondisi cuaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H