[caption id="attachment_349184" align="aligncenter" width="576" caption="Komandan Paspampres lama dan baru bersama Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko"][/caption]
Sebuah sistem keamanan yang dibangun untuk mengamankan Presiden atau VVIP lainnya pada prinsipnya tidak boleh memberikan toleransi Standar Operational Prosedur (SOP) sekecil apapun. Untuk itu Panglima TNI menekankan kepada jajaran Paspampres untuk melakukan Chek and Rechek terhadap sistem keamanan yang telah dimiliki. Pengamanan VVIP harus mengantisipasi kemungkinan terburuk, dengan maksud agar sistem tidak terkena unsur pendadakan apabila ancaman tersebut muncul secara tiba-tiba.
Bagi prajurit Paspampres dalam bertugas, hanya satu jawaban yang diberikan, yaitu melipatgandakan profesionalitas, kesiapsiagaan, kewaspadaan dan ketulusan guna menghindari kesalahan sekecil apapun dalam melaksanakan tugas.
“Kepada Jenderal Andika, segera beradaptasi dengan satuan dan lingkungan tugas yang baru agara tidak terjadi stagnasi, karena kita berpacu dengan waktu dan tugas senantiasa menanti,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
Menurut Panglima TNI,pergantian Komandan Paspampres ini adalah pergantian yang tak perlu lagi dipertanyakan, dan di diskusikan lagi. Karena hal ini adalah urusan Panglima TNI dalam pembinaan personel.Komandan Paspampres yang baru Mayjen TNI Andika Perkasa, menyatakan dirinya siap mengemban tugas mengamankan Presiden. Andika mengucapkan terimakasih atas dukungan Panglima TNI, Kasad dan media massa.
“Saya siap melaksanakan tugas dan terimakasih banyak atas dukungan Bapak Panglima TNI, Kasad, dan seluruh perwira senior. Dan juga yang paling penting adalah dukungan rekan_rekan media. Saya siap melaksanakan tugas,” ujar Andika.
Hari ini, Rabu, 22 Oktober, jabatan Komandan Paspampres resmi diserahterimakan dari Mayjen TNI Doni Munardo kepada Mayjen TNI Andika Perkasa dengan upacara serah terima jabatan (sertijab) secara militer yang dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, di Mako Paspampres, di Jl Tanah Abang II, Jakarta-Pusat.
Hadir dalam upacara sertijab tersebut, Kepala BIN Letjen TNI Marciano Norman, Kasal Laksamana TNI Marsetio, Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, mantan Kasad Jenderal TNI (Purn) Subagyo HS, mantan Kepala BIN Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono dan sejumlah pejabat teras TNI dan Kemhan.
Usai serah terima jabatan, Mayjen Andika akan menemui Presiden Jokowi untuk memberikan laporan dan meminta petunjuk kepada Presiden. Soal keinginan Presiden Jokowi yang akan mengubah gaya Paspampres, dikatakannya, pada prinsipnya semua fleksibel sesuai keinginan Presiden dan dialah sebagai Komandan Paspampres yang akan menterjemahkannya agar bisa terwujud, namun juga sesuai petunjuk Panglima TNI. Sejak hari ini, Andika mulai bertugas secara resmi bertugas mengamankan Presiden beserta keluarganya.
Siapakah Mayjen TNI Andika Perkasa? Andika lahir pada 12 Desember 1964 di Bandung. Ia menikah dengan Diah Erwianty (putrid Jenderal Hendropriyono) menghasilkan tiga orang anak. Lulusan Akademi Militer 1987 ini menghabiskan hampir separuh tugasnya di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat. Andika merupakan Sarjana Strata 3 (S-3) yang menguasai berbagai macam bahasa dunia.
Berbagai medan tugas telah ia lalui diantaranya Operasi di Timor-Timur 1980 dan 1992, serta Operasi Bakti TNI di Aceh pada 1994. Ia juga pernah melaksanakan tugas belajar di Australia dan Amerika Serikat. Andika memulai karirnya sebagai Danton Kopassus (1987), Dan Unit 3 Den-81 Kopassus (1991), Dansub Tim-2/3 Den-81 Kopassus (1995), Kasi Intel Korem 051/WKT Kodam Jaya, Pamen BAIS TNI pendidikan luar negeri ( 2005), Danrem 023/KS (2012), Kadispenad (2013), dan kini menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengaman Presiden (Danpaspampres).
