[caption id="attachment_357293" align="aligncenter" width="576" caption="Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko inspeksi pasukan dalam HUT Korpri di Mabes TNI AL Cilangkap Jakarta"][/caption]
Perayaan HUT ke-43 Korpri di Mabes TNI AL dimeriahkan dengan demonstrasi keterampilan bongkar pasang senjata secara massal oleh peserta Bela Negara, tiga orang diantaranya melakukan hal tersebut dengan mata tertutup. Atraksi PNS yang mengenakan baret coklat dengan emblem Kementerian Pertahanan (Kemhan) tersebut memukau para undangan hingga mendapat sambutan tepuk tangan berulang kali. Para PNS yang telah mengikuti pelatihan ini juga melakukan unjuk keterampilan beladiri karate yang sempat beberapa kali berhasil memecahkan benda keras dengan tangan kosong.
Sedikitnya ada 640 Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI dari Mabes TNI, Mabes TNI AD, Mabes TNI AL, dan Mabes TNI AU hadir dalam upacara itu. Kasal Laksamana TNI Marsetio, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Kasum TNI Laksdya TNI Ade Supandi, Wakasad Letjen TNI Muhammad Munir, Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Ketua Dewan Pengurus Korpri TNI Herianto Sidik Iriansyah, Ketua Korpri TNI AD Aman Sanusi, Ketua Korpri TNI AL Safwanuddin, Ketua Korpri TNI AU Saeful Uyun,, serta sejumlah pejabat tinggi TNI dan PNS TNI lainnya hadir dalam hari jadi Korpri.
Setelah terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), organisasi Korpri akan bertransformasi menjadi Korps Pegawai Aparatur Sipil Negara Republik Indonesia (Korps ASN RI). Tujuannya untuk menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi Aparatur Sipil Negara serta mewujudkan jiwa korps Aparatur Sipil Negara sebagai pemersatu bangsa.
“Sebagai organisasi yang merupakan bagian integral dari pemerintahan, Bapak Presiden Jokowi meminta fungsi-fungsi sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang Aparatur Sipil Negara dapat diwujudkan secara bertahap dengan tetap berpedoman pada amanat Panca Prasetya Korpri,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat memimpin Upacara HUT ke-43 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), di Lapangan Apel Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin pagi, 1 Desember.
Presiden Jokowi berpesan kepada jajaran Korpri untuk dapat menjadi guru, menjadi tauladan bagi perubahan yang diharapkan oleh seluruh masyarakat.Memahami dan melaksanakan penataan birokrasi yang menjadikan birokrasi yang bersih, kompeten, dan mampu melayani masyarakat dengan lebih cepat lagi.Percepatan perubahan budaya kerja untuk seluruh anggota Korpri menuju pola pikir dan budaya kerja aparatur negara yang lebih gigih, cerdas, inovatif, dan tanggap terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis.
“Berikan pelayanan birokrasi yang makin cepat, makin akurat, makin murah dan makin baik. Tinggalkan mentalitas priyayi atau penguasa. Jadilah birokrat yang melayani dan mengabdi dengan sepenuh hati untuk kejayaan bangsa dan kesejahteraan rakyat,” ujar Panglima TNI membacakan amanat Presiden RI Joko Widodo.
Korpri diminta untuk tetap menjaga kode etik profesi,sumpah jabatan dan memegang teguh komitmen Panca Prasetya Korpri. Korpi juga harus membuktikan kepada masyarakat bahwa integritas dan kinerja aparatur negara semakin berkualitas dan dapat dibanggakan. Korpri diharapkan dapat memperkuat koordinasi, integrasi dan sinergi dalam mempercepat pencapaian target pembangunan serta meninggalkan ego sektoral dan ego kedaerahan.
Pada HUT Korpri kali ini, Panglima TNI menyematkan tanda kehormatan kepada tiga Pegawai Negeri Sipil (PNS) TNI yang mendapat tanda penghargaan dari negara, yaituPenata TK I III/D Dedi Purnomo (PNS TNI AD) meraih Satya Lencana Karya Satya 30 tahun,Penata Muda TK. I III/B Atiman (PNS TNI AL) dianugerahiSatya Lencana Karya Satya 20 tahun, serta Satya Lencana Karya Satya 10 tahun diberikan kepada Pengatur II/C Tristanti Mulyaningsih (PNS TNI AU).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H