Mohon tunggu...
Mirza Gemilang Gemilang
Mirza Gemilang Gemilang Mohon Tunggu... -

Berteman dengan pena dan kertas..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bayangan Besar di Selat Karimata, Tim Basarnas Menuju Lokasi

30 Desember 2014   22:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:09 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pencarian Air Asia Qz 8501 menemui titik terang di sekitar perairan Selat Karimata. Serpihan pesawat dan jenazah ditemukan. Seluruh unsur darat, udara dan laut dikerahkan menuju Selat Karimata. KabasarnasMarsekal Madya TNI FHB Sulistio, Selasa, 30 Desember, sekitar pukul 15.00 WIB memberikan keterangan ke sejumlah media massa di Kemayoran, Jakarta-Pusat. Kabasarnas memastikan sudah 95 persen lokasi yang tergambar dalam serpihan yang terapung di perairan Pangkalan Bun adalah serpihan pesawat Air Asia QZ 8501 yang hilang kontak beberapa hari lalu.

Sedangkan yang 5 persen, kata Kabasarnas, belum dapat dipastikan, karena dirinya belum melihat secara langsung kondisi emergency exit door pesawat Air Asia, tapi hasil komunikasi dari komandan unsur dilapangan bahwa serpihan itu adalah emergency exit door, karena itu merupakan bagian dari pesawat yang dicari dan komandan satuan dilapangan sudah memastikan nomor dan bagian dari emergency exit door tersebut.

Operasi hari ketiga ini telah membuahkan hasil. Apa yang harus dikerjakan? Kabasarnas mengatakan, seluruh unsur yang adadi sekitar perairan itu, akan digerakkan semaksimal mungkin ke titik lokasi temuan serpihan. Tim akan mencari, mengevakuasi, benda atau jasad-jasad untuk di evakuasi ke Pangakalan Aju yakni Pangkalan Bun di Kalimantan yang merupakan wilayah perairan ditemukan serpihan pesawat.

Setalah Komandan Satuan Unsur memastikan dengan peralatan yang ada yang saat ini menuju lokasi, di sekitar Selat Karimata, termasuk Kapal BPPT yang bisa meyakinkan kondisi benda dibawah laut dimana diduga ada bagian besar dari pesawat, maka akan disiapkan 11 penyelam dari TNI AL, dan 10 orang dari Basarnas.

Lalu, langkah selanjutnya adalah Tim KNKT akan datang untuk mengamankan bagian-bagian penting dari pesawat yang jatuh dan akan melakukan investigasi. Langkah-langkah operasi akan dilakukan berikutnya sesuai kondisi di lapangan.

“Final dari seluruh kegiatan operasi ini ada di tangan Basarnas,” kata mantan Dirjen Renhan Kemhan ini.

Titik lokasi serpihan pesawat diduga memiliki kedalaman 25-30 meter di kedalaman laut, sehingga perlu dilakukan penyelaman untuk evakuasi serpihan dan jenazah. Kalau pelrui alat yang modern, maka akan meminjam alat yang modern untuk hal tersebut. Dinamika perkembangan akan disampaikan kemudian. Bila semua berjalan lancar, maka Pangkalan aju di siapkan diPangkalan Bun, Kalimantan.

Untuk Tim DVI Polri akan di koordinasikan di Bandara Juanda di Surabaya, karena hampir seluruh penumpang berada disana saat melakukan keberangkatan dari Surabaya menuju Singapura (Rute pesaawat Air Asia).Untuk keluarga korban, kata Kabasarnas, pergerakannya menjadi tanggung jawab operator, Basarnas hanya menyampaikan identifikasi korban saja.

“Saya hanya minta diberikan support, tidak perlu ditanya, nanti akan kita sampaikan, kita tidak mengenal siang atau malam, keterbatasan kita hanya kondisi cuaca di lapangan,” ujar Kabasarnas.

Sementara itu, Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya, mengatakan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dalam hal ini SAR (Search and Resque) mengerahkan 16 Pesawat dan 13 kapal perang ke lokasi yang diperkirakan sebagai wilayah lost contact pesawat berpenumpang 155 orang (138 dewasa, 16 anak-anak dan 1 bayi) serta 7 awak kabin.

Dari TNI AD dikerahkan dua unit Helly MI-35 dan dua unit Helly Bell 412. Dari  TNI AL terdiri dari satu Pesawat Cassa, 2 Helly Bell, dan 1 Helly Bolco ; Puspenerbal  2 CN 235.  TNI AU mengerahkan  satu Boeing 737, dua C-130 Herculles, dua Helly Super Puma, dan CN 295.

TNI juga mengerahkan 13 kapal perang (KRI) TNI AL diantaranya KRI Yos Sudarso, KRI Hasanudin, KRI Pattimura, KRI Bung Tomo, KRI Sutedi Senaputra, KRI Banda Aceh, KRI Pulau Rengat, KRI Pulau Romang, dan dua KAL serta menerjunkan tiga Tim Denjaka TNI AL, dua SSY SRCPB, satu Tim Pasukan Katak TNI AL, dan satu Tim Penyelam beserta enam Perahu Karet, dan enam Sea Raider TNI AL.

Kekuatan yang dikerahkan dari  TNI AD sebanyak 714 personel, antara lain Kodam I/Bukit Barisan meliputi Korem 031/Pekanbaru 100 personel, terdiri dari Kodim 0303/Bengkalis 31 personel, Kodim 0320/Dumai 31 personel, Yonif 132/Dumai 31 personel dan Pokko 7 personel ; Korem 033/Tanjung Pinang 100 personel, terdiri dari Kodim 0315/Bintan 31 personel, Kodim 0316/Batam 31 personel, Kodim 0317/Tanjung Balai Karimun 31 personel dan Pok Komando tujuh personel, serta Denrudal 004/Dumai 30 orang.

Kodam II/Sriwijaya meliputi Korem 045/Bangka Belitung 75 personel, Kodim 0413/Bangka 75 personel, Kodim 0414/Belitung 60 personel, KI B Yonif 141/Bangka Belitung 30 personel dan Pokko 7 personel. Kodam XII/Tanjungpura meliputi Korem 102/Pontianak 200 personel, Kodim 1104/Pangkalanbun 30 personel dan Pokko 7 personel.

Tak hanya dari negara kita sendiri, pencarian juga melibatkan negara-negara sahabat diantaranya dari Malaysia menggunakan satu C-130 Hercules  dan tiga kapal laut, Singapura tiga C-130 Hercules dan tiga kapal laut, Australia dua  P3C Orion serta Korea Selatan satu P3 Orion.

“Misi kemanusiaan dalam rangka mencari keberadaan pesawat Airbus 320 milik maskapai penerbangan Air Asia di bawah Komando Badan SAR Nasional (Basarnas),” kata Kapuspen TNI, Mayjen TNI M Fuad Basya.

Hari ini Tim Basarnas akan bergerak semaksimal mungkin tanpa batas waktu untuk melakukan pencarian di titik ditemukan jenazah dan serpihan pesawat di perairan Pangkalan Bun. Selain jenazah di perairan itu ditemukan juga sebuah bayangan besar di dalam laut dan life jaket di perairan tersebut di kedalaman 25-30 meter diatas permukaan laut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun