Mohon tunggu...
Mirza Gemilang Gemilang
Mirza Gemilang Gemilang Mohon Tunggu...

Berteman dengan pena dan kertas..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Jenderal Moeldoko, Pegang Tongkat Komando Panglima TNI

5 September 2013   08:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:20 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13783431352011911144

[caption id="attachment_276602" align="aligncenter" width="640" caption="Salam Komando Laksamana TNI Agus Suhartono dan Jenderal TNI Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta"][/caption] Tongkat Komando Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah berpindah tangan dari Laksamana TNI Agus Suhartono kepada penggantinya Jenderal TNI Moeldoko. Serah terima jabatan Panglima TNI berlangsung dalam sebuah upacara militer di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, 4 September.

Upacara militer yang berlangsung sederhana itu diikuiti sekitar 1.757 personel dari ketiga matra yang terdiri dari kelompok panji-panji TNI, pasukan ketiga Angkatan, pasukan gabungan dari taruna TNI dan UNIFIL, Wanita TNI, satuan musik gabungan TNI, serta PNS gabungan TNI.

Hadir dalam upacara itu Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Australia, para anggota DPR, pengusaha, para mantan Panglima TNI, para Atase Pertahanan negara sahabat dan para Pemimpin Redaksi dari sejumlah media massa terbitan ibukota.

Upacara sertijab ditandai dengan penyerahan tongkat komando dari Panglima TNI lama kepada Panglima TNI baru. Jenderal TNI Moeldoko ditetapkan sebagai Panglima TNI berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 50/TNI/2013 tanggal 28 Agustus 2013.

Menghadapi tantangan TNI ke depan, Panglima TNI mengatakan, dibutuhkan langkah-langkah yang sistematis, sebagaimana ditegaskan oleh Presiden Republik Indonesia pada pidato kenegaraan tahun 2013.Pertama,pentingnya kemampuan mengelola ekonomi ditengah ketidakpastian dan perlambatan ekonomi global, yang menjadi tantangan ekonomi nasional, untuk disikapi dengan kesiapan mental dan kebijakan yang tepat.

Dalam kaitan tersebut, TNI akan mengerahkan segenap kemampuan dan kekuatan, guna dapat memberi rasa aman untuk berinvestasi di Indonesia. “Oleh karena itu, kepada para investor  jangan ragu datang ke Indonesia,” ujar Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.

Kedua, pentingnya memelihara kerukunan dan toleransi di tengah kemajemukan bangsa.  Negara menjamin sepenuhnya keberadaan kemajemukan tersebut, dan seluruh warga negara memiliki harkat, kehormatan, hak serta kewajiban yang sama. Dalam kaitan ini, Panglima TNI menghimbau untuk mencegah terjadinya benturan dan kekerasan komunal, yang akan mengganggu ketentraman masyarakat dan keutuhan berbangsa dan bernegara.

Ketiga, pentingnya mensukseskan Pemilu 2014 dan suksesi kepemimpinan secara demokratis dan damai. TNI dan semua elemen bangsa harus menjamin Pemilu 2014 dapat berlangsung secara lancar, tertib, bebas, adil dan damai, karena Pemilu adalah masa depan keberlanjutan pembangunan nasional.

“ Saya menghimbau kepada semua elemen untuk tidak menarik TNI ke medan politik praktis, yang dapat menjadikan TNI  tidak netral,’’ tegasnya.

Keempat, kewajiban kita untuk mempertahankan kedaulatan dan keutuhan setiap jengkal wilayah dengan tegas, yang secara sah merupakan bagian integral dari NKRI.  Pendirian TNI jelas, tegas dan tidak mengenal kompromi dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Dalam kerangka hubungan kerja sama internasional, persahabatan adalah sangat penting, namun kepentingan nasional di atas segalanya.

TNI harus membangun tentara yang  profesional, militan dan rendah hati. Dengan profesional dan militan menjadikan TNI hebat, dengan rendah hati akan menghasilkan kemanunggalan yang kuat, sedangkan sinergitas dari ketiganya itu akan mewujudkan TNI yang tangguh.

Moeldoko Lulusan Akabri 1981

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko adalah lulusan Akademi Militer  Magelang tahun 1981. Pendidikan Militer  yang pernah diikuti antara lain Kursus Dasar Kecabangan Infanteri, Kursus Dasar Para, Susjurpa Jumpmaster, Sus Bahasa Inggris, Sus Kasi Ops, Suslapa-1 Inf, Suslapa Inf, Seskoad, Sesko TNI, Susdanrem, Susstrat Perang Semesta, dan Lemhanas. Sedangkan pendidikan umum tertinggi adalah S2 tahun 2005.

Perjalanan karier militernya dimulai sebagai Komandan Peleton Linud 700/BS tahun 1981, Komandan Kompi A Linud 700/BS tahun 1983 dan dilanjutkan dengan berbagai jabatan strategis antara lain Komandan Batalyon 201/Jaya Yudha Brigif-1 PIK/Jaya Sakti tahun 1995, Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat tahun 1996, Sekretaris Pribadi Wakasad pada tahun 1998, pada tahun 1999 dipercaya memangku jabatan Komandan Brigif-1/PIK/Jaya Sakti, Komandan Rindam VI/Tanjungpura  tahun 2005.

Masih pada tahun yang sama dipercaya sebagai Komandan Korem 141 Tanjungpura selanjutnya pada tahun 2006 sebagai Pati Ahli Kasad bidang Ekonomi, pada tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Dokrin Kodiklatad,  tahun 2009 sebagai Kasdam Jaya, selanjutnya pada 2010 menjabat Panglima Divisi-1 Kostrad, Pangdam-XII Tanjungpura, Pangdam-III Siliwangi, pada tahun 2011 menjabat sebagai Wakil Gubernur Lemhanas dan pada tahun 2013 sebagai Kasad.

Berbagai penugasan baik di dalam maupun di luar negeri telah dijalani antara lain : Tugas belajar di Selandia Baru (1983 dan 1987), Penugasan di Singapura dan Jepang (1991), serta Penugasan di Irak (1992).

Selama kurun waktu 30 tahun pengabdiannya sebagai Prajurit TNI Jenderal TNI Moeldoko memperoleh sejumlah tanda Jasa diantaranya  Bintang Dharma, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satya Lencana Dharma Santala, Satya Lencana Kesetiaan XXIV tahun,  Satya Lencana Kesetiaan XIV tahun,  Satya Lencana Kesetiaan VIII tahun Satya Lencana Seroja, Satya Lencana Wira Dharma, dan Satya Widya Sista

Jenderal TNI Moeldoko menikah  dengan Ny. Koesni Harningsih dan dikaruniai dua orang anak yakni Randy Bimantoro dan Joanina Rachma.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun