[caption id="attachment_119583" align="aligncenter" width="640" caption="foto istimewa"][/caption] Kesatrian Detasemen Kaveleri Berkuda (Denkavkud) TNI AD yang berlokasi di Parongpong,Bandung Barat,Jawa-Barat tampak asri dengan latar belakang bukit-bukit yang berhawa dingin. Kesatrian ini adalah satu-satunya di Indonesia.Komandan Denkavkud adalah Letnan Kolonel Kaveleri D Setiawan dan Wakil Komandan Mayor Kaveleri Ahmad Ibrahim Nasution. Di markas ini, sedikitnya ada 220 kuda yang di kembangkan dan dipelihara.Kuda-kuda disini hanya dapat dipakai sebatas usia produktif 18 tahun.Lewat dari angka itu, sudah dianggap tua. Untuk kuda-kuda jantan diberi nama gunung.Contohnya, Krakatau dan Semeru. Sedangkan kuda-kuda betina diberi nama bunga, seperti mutiara,dan mawar. Kuda-kuda ini dilatih secara militer untuk perang, sehingga jangan heran kalau kuda-kuda di kesatrian ini tidak takut ketika mendengar suara letusan senjata api atau bom. Latihan untuk kuda-kuda agar terbiasa dengan suara keramaian dan letusan bisa dilakukan selama tiga bulan, dan latihan keseluruhan enam bulan. Kuda-kuda itu juga dilatih untuk tiarap ditengah hutan ketika akan mengintai musuh.Kuda ini juga bisa kembali ke markas, tanpa dipandu, jika si penunggang tertembak atau terluka.Kebanyakan kuda-kuda itu berasal dari Australia yang diturunkan (dikembangbiakkan) sehingga menjadi kuda lokal. Kuda-kuda disana dilatih untuk menempuh perjalanan 60 kilometer per hari diarea markas denkavkud yang luasnya sekitar 1000 hektar.Kriteria untuk kuda di kesatrian ini harus memiliki tinggi diatas 160 cm, nafasnya dan darahnya bagus. Bagaimana bila pasukan berkuda ikut amankan perbatasan?Wakil Komandan Denkavkud Mayor Kaveleri Ahmad Ibrahim Nasution menjelaskan bahwa pasukan berkuda siap diterjunkan di wilayah perbatasan Indonesia bila ada perintah pimpinan TNI. Bila perintah datang, akan ditempatkan sekitar 30 kuda dalam batalyon berkuda di perbatasan. "Kita sudah ajukan ke pimpinan agar pasukan berkuda bisa ditempatkan di perbatasan, namun hingga kini belum terealisasi," kata Mayor Nasution. Pengamanan perbatasan dengan pasukan berkuda memang diperlukan mengingat meda diperbatasan amat berat dan tak bisa dijangkau dengan kendaraan.Apalagi diwilayah perbatasan rawan akan pencurian kayu, peneylundupan dan pemindahan patok batas.
[caption id="attachment_119585" align="aligncenter" width="640" caption="Foto Istimewa"]