Mohon tunggu...
Mirza Gemilang Gemilang
Mirza Gemilang Gemilang Mohon Tunggu... -

Berteman dengan pena dan kertas..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI di Sentul, Bertaraf Internasional

15 Februari 2014   19:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13924400251729636252

[caption id="attachment_312136" align="alignnone" width="621" caption="Kantor PMPP TNI di Sentul, Bogor, Jawa Barat"][/caption]

Pembangunan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI di Sentul, Bogor, secara perlahan sudah hampir seluruhnya selesai. Setelah pada 19 Desember 2011 lalu acara peresmian Fasilitas Pendidikan Latihan(Fasdiklat) dan prasarana Indonesian Peace and Security Center (IPSC) berlangsung. Fasdiklat telah selesai dibangun dan siap dioperasikan itu diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan melakukan penekanan tombol dan penandatangan prasasti. Presiden didampingi Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksmana TNI Agus Suhartono, dan Wakil Gubernur Jawa-Barat Dede Yusuf.Saat penekanan tombol, diiringi dengan terbukanya backdrop yang menampakkan Markas Komando PKC TNI dan dilepasnya ribuan burung merpati oleh pasukan perdamaian TNI.

Dalam acara peresmian tersebut, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding ( MoU) antara Kementerian Pertahanan (Kemhan) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tentang penggunaan lahan untuk fasilitas pendidikan dan latihan yang disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyon serta para tamu undangan.

MoU itu ditanda tangani oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Mendikbud Muhamad Nuh, dan Kepala BNPT Ansyaad Mbai. Dalam kesempatan itu, Menteri Pertahanan menyerahkan BukuKebijakan Misi Pemeliharaan Perdamaian kepada Panglima TNI.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, mengatakan, kawasan Canti Dharma di Sentul akan dijadikan kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia (Indonesian Peace and Security Center).Sesuai arahan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kawasan ini akan digunakan antara lain untuk pusat pemeliharaan perdamaian, markas pasukan stenby force, pusat pelatihan penanggulanganterorisme, pusat pelatihan Penanggulangan Bencana, Pusat Bahasa, Universitas Pertahanan, dankegiatan olahraga militer nasional maupun internasional.

Sedikitnya 900 tamu undangan dari berbagai instansi terkait, termasuk didalamnya para sesepuh pasukan perdamaian yang pernah bertugas dalam misi perdamaian diberbagai negara hadir dalam acara peresmian itu.Termasuk para mantan pasukan pemeliharaan perdamaian yang disebut Veteran Perdamaian.

Pembangunan fasilitas pendidikan dan latihan pusat pemeliharaan perdamaian, secara bertahap dimulai dengan pembebasan tanah pada 2010. Sedangkan pembangunan fisik dilakukan secara swakelola dari Direktorat Zeni Angkatan Darat dan secara kontraktual. Pada akhir 2011, pembangunan fisik dari pusat pemeliharaan perdamaian masih  mencapai 70 persen dan kini hampir semuanya rampung, termasuk BNPT, BNPB, UNHAN, dan instansi terkait lainnya. Diperkirakan pada 2014 ini semua selesai.

Fasdiklat IPSC merupakan bangunan pertama yang diresmikan pengoperasiannya disamping beberapa bangunan lain yang ada dikawasan PMPP seluas 242.712 hektar. Fasdiklat IPSC dibangun diatas lahan seluas 222.712 hektar yang terbagi dalam beberapa areal, yakni perkantoran, fasilitas pendidikan, fasilitas latihan, sarana dan prasarana, fasilitas sosial dan umum, mess dan rumah dinas.

Dalam pengerjaan bangunan fasdiklat IPSC ini, terdapat sekitar 20 paket pekerjaan dari awal 2010 sampai 2011. Salah satu paket pekerjaan itu adalah pengerjaan Markas Komando Latihan (Makolat), pengerjaan Detasemen Markas (Denma), pengerjaan rumah jaga,pengerjaan pos-pos jaga, pengerjaan rumah dinas (Rumdis), pengerjaan ruang makan dan dapur, pengerjaan jaringan listrik dan saluran PDAM, pekerjaan cut and fill swakelola atau perapihan pada masa pemeliharaan, pekerjaan jalan patrol, dan pekerjaan jalan lingkungan.

Terdapat tiga hal utama yang menjadi perhatian dalam peresmian Fasdiklat IPSC, bahwa pembangunan fasilitas ini menunjukkan sebuah profesionalisme dan cirri kemiliteran,menunjang adanya kegiatan historis serta membawa momen yang monumental berskala dunia.

Fasilitas pendidikan dan pelatihan, pembangunannya sudah mencapai 90 persen dan diharapkan sudah dapat dioperasikan dalam waktu dekat.Sedangkan yang masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan selesai pada 2013 adalah fasilitas Pusat Latihan Penanggulangan Bencana, Pusat Latihan Penanggulangan Terorisme, stenby force dan national language center (NLC).

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, sejarah telah mencatat, Indonesia telah berkontribusi pada penugasan di Mesir, Kongo-Afrika, pada era 1950an. Hal itu adalah awal dari misi perdamaian Indonesia yang bersejarah. Tugas pemeliharaan perdamaian dunia penting bagi bangsa Indonesia. “Tugas itu penting, karena konstitusi kita mengamanahkan agar kita ikut melaksanakan ketertiban dunia, world order, berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Situasi keamanan dan perdamaian dunia hingga saat ini belum pernah baik, sehingga pemeliharaan perdamaian internasional adalah tugas yang akan terus dilakukan Indonesia sampai dunia betul-betul aman dan damai sesuai dengan Piagam PBB. "Kita ingin membekali dan meningkatkan kemampuan dan pengalaman TNI, dan dalam batas tertentu Polri, untuk tugas-tugas pemeliharaan perdamaian ini," kata SBY.

Mengapa Indonesia harus memiliki pusat pemeliharaan perdamaian bertaraf internasional? Presiden SBY menjelaskan, karena intensitas, partisipasi, dan kontribusi Indonesia dalam berbagai tugas-tugas pemeliharaan perdamaian itu sangat tinggi. Indonesia adalah negara yang sangat aktif untuk berkonstribusi pada misi pemeliharan perdamaian dunia.

Dunia juga menilai bahwa kontingen Indonesia di manapun mereka mengemban tugas memiliki prestasi yang baik. “Tentu saja penilaian ini wajib kita pertahankan dan bahkan terus kita tingkatkan," ujar Presiden.

Presiden mencontohkan ketika kontingen Indonesia mengemban misi perdamaian di bekas negara Yugoslavia. Indonesia mendapatkan penghargaan yang tinggi karena disiplin. “Karena can do spirit kita, kinerja kita, bahkan hubungan peace keepers Indonesia dengan masyarakat lokal. Kita dinilai sebagai good guys," papar SBY.

Namun Indonesia kehilangan beberapa kesempatan baik untuk meningkatkan perannya dalam misi-misi ini, misalnya dalam jumlah perwira yang memimpin.Jumlah perwira-perwira Indonesia yang menjadi leaders tidak terlalu banyak karena hambatan bahasa dan pengetahuan tentang peace keeping mission itu sendiri.

Kesempatan lain yang terlewatkan adalah ketika Indonesia diberi kesempatan untuk menambah satu batalyon mekanis (Yonmek) untuk kekuatan misi perdamaian di Bosnia dan menempatkan seorang Jenderal bintang dua untuk menjadi force commander atau komandan pasukan. "Ternyata kita tidak siap," tandas SBY.

Karena itu, Presiden SBY sudah memikirkan untuk membangun sebuah pusat pelatihan dan pendidikan pasukan pemelihara perdamaian bersama dengan perwira TNI lainnya sejak dia selesai bertugas di Bosnia pada 1996. "Karena pertimbangan tertentu, sayang sekali waktu itu belum bisa dibangun, dan alhamdulillah sekaranglah bisa kita wujudkan," ujar Presdien SBY ketika itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun