Jelang pelantikan Presiden Jokowi,pada 20 Oktober nanti, Â Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi para Kepala Staf Angkatan memimpin Apel Pengamanan Pelantikan Presiden RI & Wapres RI, pukul 07.00 WIB di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Oktober.
Panglima TNI menyampaikan bahwa dua hari lalu, dirinya telah menerima paparan dari Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya serta Komandan Paspamres dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI bahwa semua dalam keadaan siap untuk melakukan pengamanan dalam jumlah cukup memadai.
Panglima TNI dalam hal itu menekankan beberapa hal diantaranya bahwa Presiden RI dan  Wapres RI adalah lambang negara, dimana di dalamnya ada kedaulatan yang harus dipertahankan dan dijunjung tinggi keberadaannya.
"Tugas TNI adalah mengamankan kedaulatan. Tugas TNI dalam UU No 34 juga mengamankan negara, Presiden dan Wapres. Pembagian tugas dan komando pengendalian antara TNI dan Polri sudah jelas, serius, dan waspada, "ujarnya.
Panglima TNI menghimbau masyarakat yang ingin melakukan kegiatan syukuran pesta agar tak berlebihan karena bisa mengganggu pelantikan Jokowi-JK. Masyarakat diminta melakukan kegiatan seadanya saja, agar semua berjalan aman dan nyaman.
Soal keamanan, pengendalian pengamanan tertinggi ada di tangan Panglima TNI. Pengamanan Presiden dan Wapres maupun VVIP, kata Panglima TNI memiliki standar operasi yang tak boleh dikurangi sedikit pun, dan semua aparat keamanan diminta untuk menjalankannya tanpa ragu-ragu.
Masyarakat diminta ikut menjaga keamanan dan ketertiban. Kegiatan pelantikan ini memiliki nilai strategis, karena jutaan pasang mata dunia melihat Indonesia dan hal ini merupakan sebuah pertaruhan. Masyarakat juga diminta agar tidak takut dan diminta tetap menjalankan kegiatan seperti biasa, karena TNI dan Polri yang akan bertanggungjawab akan keamanan masyarakat.
Sementara Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengatakan, saat Presiden terpilih sudah ditetapkan KPU, maka pengamanan sudah ditangan Paspampres, usai pelantikan pengamanan dan pengawasan Polri dibantu TNI. Setelah pelantikan ada beberapa kegiatan mulai keluar Gedung MPR sampai Istana Negara.
"Kekuatan kami 20 ribu lebih. Kami ada 4 ring pengamanan. Di ruang sidang ada Paspampres dan Polisi berpakaian preman. Tak masalah kita sudah lakukan pengamanan soft sampai kontigensi. Saya harap semua aman, jangan berlebihan saat pelantikan nanti,"ujar Sutarman.
Bagaimana dengan pengamanan pesta rakyat? Kapolri menghimbau agar masyarakat tidak melakukan kegiatan arak-arakan. Dalam pertemuan  di Kemenkopolhukam disebutkan bahwa arak-arakan dari HI, dan sampai HI (Hotel Indonesia) mereka akan gunakan Kereta Kencana menuju Istana lalu disambut mantan Presiden SBY.
Karena begitu Presiden mengucapkan sumpah di MPR maka Jokowi yang menjabat sebagai Presiden RI menggantikan SBY. Pada 20 Oktober nanti akan ada upacara militer. SBY akan menunjukkan ruangan dan ruang kerja Presiden, sampai pada akhirnya Presiden terpilih Jokowi mengantar SBY lewat pintu timur Istana dan kembali ke kediaman pribadinya di Cikeas.
"Kami sudah siap amankan pagar betis dari HI sampai Istana, " ujarnya.
Pada pemerintahan baru nanti apakah ada perubahan protokol pengamanan? Menurut Panglima TNI tidak ada perubahan, karena standar pengamanan TNI sudah baku. TNI mempunyai rencana operasi pengamanan VVIP dan sedikitpun tidak boleh dikurangi.
Meski TNI tidak menerapkan status Siaga 1,tapi bukan berarti TNI tidak siap.
"Tidak ada siaga satu, tidak ada apa-apa kok, kita TNI siap semua (mengamankan pelantikan Jokowi-JK)," ujar Panglima TNI.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H