Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film "Kramer Vs. Kramer" (1979)

13 Juni 2019   00:12 Diperbarui: 13 Juni 2019   08:58 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: www.en.wikipedia.org)

No. I'm staying here with you. You can't get rid of me that easy.

Ted Kramer (Dustin Hoffman) tak pernah menduga jika Joanna (Meryll Streep) sang istri meninggalkannya begitu saja hanya karena alasan yang tidak sepenuhnya ia bisa pahami. Sepeninggal Joanna maka Ted harus menjalani peran sebagai orang tua tunggal untuk merawat Billy (Justin Henry) puteranya yang masih kecil.

Ted beradaptasi sebisa mungkin untuk membagi waktu antara menjalankan tugasnya mengurus Billy sekaligus menyelesaikan pekerjaan kantornya. Meskipun beberapa kali emosi Ted pecah saat tak mampu mengontrol keadaan yang menyulitkannya namun sedikit demi sedikit ia mulai bisa beradaptasi dengan kesulitan yang ia hadapi.

Saat semuanya mulai berjalan baik tiba-tiba Joanna muncul kembali dan meminta Ted untuk menyerahkan hak asuh Billy kepadanya. Hal yang membuat Ted semakin tidak mengerti dengan semua tindakan Joanna, karena Ted menolak permintaan Joanna maka mereka berdua harus saling berhadapan di ruang pengadilan untuk memperebutkan hak asuh Billy.

Situasi menjadi kurang menguntungkan untuk Ted saat secara tiba-tiba ia harus diberhentikan dari pekerjaannya sementara ia harus membuktikan pada pihak pengadilan bahwa ia mampu memberikan kehidupan yang layak untuk Billy. Sementara posisi Joanna untuk mendapatkan Billy cukup kuat di pengadilan sehingga Ted harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan apa yang sudah ia miliki.

Dustin Hoffman sebagai Ted Kramer (sumber: Screenshot)
Dustin Hoffman sebagai Ted Kramer (sumber: Screenshot)
Robert Benton menulis skenario film ini dengan mengadaptasi novel karya Avery Colman. Selain menulis skenarionya ia juga menjadi sutradara, melalui racikannya dengan mengaplikasikan skenario karyanya ke dalam plot cerita film tentang pergulatan dan kasih sayang tak terbatas seorang ayah.

Benton tidak menjadikan scene pengadilan sebagai gambaran utama namun ia memilih mengandalkan interaksi antara ayah dan anak yang sama-sama berjuang mengatasi luka karena kehilangan. Dengan dialog-dialog yang sederhana, alur dan ritme cerita yang pelan namun fokus menyelesaikan tiap inti cerita membuat film ini tidak menjadi sebuah drama penuh intrik dan tipu daya.

Dustin Hoffman tampil begitu prima sebagai sosok ayah yang belajar menerima kenyataan sekaligus pejuang, melalui tatapan matanya kita bisa memahami sekuat apa tekad yang ia punya meskipun sesekali ia emosional dan rapuh. Meryll Streep cukup istimewa menjadikan karakter Joanna begitu kontradiktif sekaligus sangat menyebalkan, dalam banyak hal sangat sulit untuk bersimpati pada karakter ini meskipun penampilannya didominasi tetesan air mata. Justin Henry juga memberikan performa akting natural bahkan ia bisa membangun chemistry interaksi dengan Dustin Hoffman.

Film ini memenangkan 5 piala Oscar dari total 9 nominasi yang didapatkan di ajang Academy Awards 1980. Salah satunya adalah piala Oscar untuk kategori Best Picture.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun