Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Resensi Film "The Legend Of Tarzan" (2016)

13 April 2019   20:01 Diperbarui: 13 April 2019   20:46 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alexander Skarsgard sebagai John Clayton/Tarzan (sumber: Screenshot/Dok. Pribadi)

They are singing the legend of Tarzan. For many moons he was thought to be an evil spirit - a ghost in the trees. They speak of his power over the animals of the jungle. Because his spirit came from them. He understood them. And learned to be as one with them.

Setelah meninggalkan rimba Afrika dimana ia dibesarkan oleh seekor Mangali (sejenis Gorilla), Tarzan (Alexander Skarsgard) menggunakan nama aslinya yaitu John Clayton dan tinggal di kota London setelah menikah dengan Jane Potter (Margot Robbie). Namun Clayton belum bisa sepenuhnya beradaptasi dengan kehidupan layaknya manusia pada umumnya sehingga ia kurang menikmati perubahan kehidupan yang ia dapatkan.

Saat mendapatkan undangan dari Raja Belgia untuk menghadiri suatu acara di daerah Kongo, dengan antusias Clayton menyanggupi untuk hadir di acara itu. Namun ia kembali ke dataran Afrika tidak sendiri karena ikut pula George Washington Williams (Samuel L. Jackson) seorang veteran perang saudara di Amerika yang mencurigai ada sesuatu yang tidak beres di Kongo, serta Jane sang istri yang bersikeras mendampingi Clayton menuju ke Kongo.

Di Kongo Clayton berhasil menjumpai sejumlah kawan lamanya baik berupa hewan buas maupun suku di pedalaman. Sayangnya keceriaan Clayton terganggu ketika sekelompok pasukan bersenjata pimpinan Leon Rom (Christoph Waltz) menyerang pemukiman suku tempat Clayton tinggal, Clayton sempat tertangkap oleh mereka namun berkat bantuan George ia berhasil lolos, sayangnya Jane menjadi tawanan Rom cs dan disekap di sebuah kapal.

Clayton kemudian harus berpetualang lagi menyusuri rimba untuk menyelamatkan sang istri dengan ditemani George dan beberapa anggota suku terpilih. Rom memiliki ambisi terselubung dan demi mewujudkan ambisinya tersebut ia harus mendapatkan Clayton, namun ia tak tahu Clayton bahwa sudah mengenal setiap seluk beluk daerah Kongo dan tinggal menunggu waktu Clayton akan menemukan Rom yang akan menghentikan rencana beserta ambisi jahatnya.

Alexander Skarsgard sebagai John Clayton/Tarzan (sumber: Screenshot/Dok. Pribadi)
Alexander Skarsgard sebagai John Clayton/Tarzan (sumber: Screenshot/Dok. Pribadi)
Kisah tentang Tarzan sang raja rimba merupakan salah satu kisah yang paling sering diangkat ke layar lebar dalam berbagai genre. Tokoh rekaan karya Edgar Rice Burroughs ini bisa dibilang bersaing dengan tokoh Cinderella sebagai tokoh ikonik yang yang laris di buatkan film.

Untuk versi terbarunya ini sang sutradara David Yates mengangkat kisah Tarzan setelah menjalani kehidupan normal di dunia "manusia", terlihat tone gambar terlihat lebih gelap dan suram namun tetap menawarkan ketegangan. David Yates yang sukses membesut 4 seri film Harry Potter cukup baik merangkai kisah baru tentang Tarzan berbeda dengan kisah-kisah Tarzan sebelumnya, untuk mengingatkan kembali kisah hidup sang raja rimba ia menyelipkan beberapa adegan kilas balik mulai dari saat bayi Tarzan di temukan oleh seekor Mangali hingga saat ia pertama kali bertemu Jane.

Paduan gambar alam Kongo dan tekhnologi CGI meskipun tidak terlalu rapi namun mampu memperkuat alur cerita. Saya cukup terhibur dengan film Tarzan versi terbaru ini apalagi kali ini fokus ceritanya juga cukup berbeda dari yang kebanyakan.

Alexander Skarsgard cukup baik memerankan karakter Tarzan apalagi body, postur, serta sorot mata mampu menghidupkan kembali karakter ini. Margot Robbie juga dengan pesonanya bisa menghadirkan karakter Jane yang membuat Tarzan jatuh cinta, Jane kali ini terlihat lebih kuat dan energik.

Samuel L. Jackson menjadi partner pendamping yang pas untuk Tarzan dengan segala celetukan dan gestur yang kadang kocak namun tetap garang. Christoph Waltz juga memberikan performa akting bagus sebagai penjahat yang licik, berbeda dengan tipikal peran penjahat pada umumnya Waltz menghadirkan karakter Leon Rom yang tenang, tidak berwajah sadis, namun tetap berbahaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun