Resensi Film Ever After: A Cinderella Story (1998)

It is not fair, sire. You have found my weakness, but I have yet to learn yours.

Setelah ayahnya meninggal Danielle (Drew Barrymore) tinggal bersama dengan ibu tirinya Rodmila (Anjelica Huston) dan dua saudara tirinya Margueritte (Megan Dodds) dan Jacqueline (Melanie Lynskey). Kehidupan Danielle berubah, ia diperlakukan seperti pembantu oleh ibu dan saudara tirinya.

Suatu ketika secara tak sengaja Danielle bertemu dengan Pangeran Henry (Dougray Scott) putra mahkota kerajaan Perancis yang melarikan diri dari istana, pertemuan secara tak sengaja ini kemudian berlanjut ketika Danielle menyamar menjadi wanita bangsawan saat hendak menyelamatkan salah satu pembantunya yang akan dijadikan budak.

Pangeran Henry kagum pada keberanian serta kecerdasan Danielle, untuk menutupi identitas aslinya Danielle terpaksa menggunakan nama mendiang ibunya saat berkenalan dengan Pangeran Henry.

Pangeran Henry yang sudah dipaksa untuk menikah oleh kedua orang tuanya kemudian membuat kesepakatan dengan sang ayah, ia minta diberikan waktu beberapa hari untuk menemukan wanita yang akan ia peristiwa dan jika ia gagal ia rela menikah dengan pilihan orang tuanya. Informasi ini didengar oleh Rodmila lalu mendorong Margueritte untuk mendekati sang pangeran, sementara Pangeran Henry memanfaatkan waktu yang ada untuk mendekatkan diri pada Daniella.

Lambat laun kedekatan Pangeran Henry dan Daniella terdengar oleh Rodmila, ia kemudian menggunakan siasat licik untuk menjauhkan Daniella dari Pangeran Henry. Daniella sendiri merasa semakin terbebani karena ia belum mengungkapkan jati dirinya pada Pangeran Henry, sayangnya Rodmila membongkar semua informasi tentang Daniella pada Pangeran Henry yang membuat Pangeran Henry sangat kecewa pada Daniella. Kekuatan cinta Pangeran Henry diuji saat ego dan kesombongan mulai merasuki jiwanya.

Drew Barrymore sebagai Danielle (sumber: screenshot/Dok. Pribadi)

Kisah tentang Cinderella telah menjadi salah satu cerita yang banyak diminati, hampir tidak ada orang di jagat raya ini yang belum tau kisah ini. Film arahan Andy Tennnant ini mengambil kisah Cinderella sebagai tema besar, namun kali ini sang sutradara menjauhkan aspek magis tanpa kemunculan ibu peri dari plot cerita film ini.

Di scene awal sudah diperlihatkan bagaimana kisah Cinderella sebenarnya melalui pengisahan yang diceritakan oleh Grande Dame (Jeanne Moreau) pada karakter Grimm bersaudara. Jakob Grimm dan Wilhelm Grimm merupakan penulis yang menyebarluaskan beberapa cerita/dongeng rakyat termasuk kisah Cinderella.

Ritme cerita film ini mengalir cukup dinamis dan tidak tergesa-gesa, Andy Tennnant mengeksekusi setiap adegan kedalam interaksi antar karakter yang cair plus kerap menghadirkan kejenakaan. Pilihan untuk tidak terlalu mengeksploitasi penderitaan karakter Daniella dibawah intimidasi ibu tiri saya kira cukup tepat sehingga berhasil membuat film ini tidak jatuh ke dalam adegan drama berlebihan.

Drew Barrymore tampil manis di film ini, ia mampu membuat karakter Daniella yang cerdas, kuat, dan tangguh tidak terlihat kaku bahkan cukup mempesona. Dougray Scott juga mencuri perhatian dengan ketampanan dan pesonanya meskipun untuk akting di beberapa scene agak menggantung. Duet Drew Barrymore dan Dougray Scott cukup baik saling menutupi sehingga chemistry mereka bisa menguatkan cerita.

Namun yang paling mempesona aktingnya tentu saja si aktris kawakan Anjelica Huston, ia memerankan karakter ibu tiri yang kejam tanpa harus memperlihatkan aura sadis, justru melalui senyuman sinis dan tatapan meremehkan ia mampu membuat karakter ibu tiri ini cukup kuat mengintimidasi.