Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film Freerunner (2011)

15 Maret 2019   17:37 Diperbarui: 15 Maret 2019   17:55 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

All I know is - after the race today - something just... clicked.

Ryan (Sean Faris) seorang atlit parkour jalanan, ia sering mengikuti turnamen parkour tidak resmi yang dikelola oleh Reese (Tamer Hassan) demi mendapatkan uang. Ryan memiliki impian untuk bisa membangun keluarga bersama sang kekasih Chelsea (Rebecca Da Costa) sekaligus membantu biaya pengobatan kakeknya (Seymour Cassel).

Ketika kembali berlaga di turnamen milik Reese, Ryan dan peserta turnamen tersebut tiba-tiba terjebak dalam sebuah permainan mematikan. Ia mendapati dirinya dalam keadaan leher dipasangi kalung berisi bahan peledak hal yang sama juga dialami peserta yang lain, mereka ada didalam pertandingan parkour berbahaya milik Mr. Frank (Danny Dyer) dan melibatkan sejumlah pengusaha kaya penggemar judi.

Ryan mau tidak mau harus mengikuti sistem yang dipakai di pertandingan tersebut demi menyelamatkan nyawanya, ia pun harus menemukan cara untuk keluar dari pertandingan tersebut dengan aman. Namun semuanya bukan hal yang mudah karena semakin Ryan mencoba melawan maka keselamatan orang-orang terdekatnya pun terancam, termasuk Chelsea.

Sean Faris sebagai Ryan (sumber: Dok. Pribadi)
Sean Faris sebagai Ryan (sumber: Dok. Pribadi)
Film arahan Lawrence Silverstein ini sebenarnya cukup bagus menampilkan adegan-adegan parkour yang menawan dengan didukung beberapa praktisi parkour profesional. Sayangnya film ini tidak mempunyai kekuatan cerita yang memadai, bahkan terlihat konflik yang diurai dalam cerita terkesan kurang masuk akal. 

Adegan perkelahiannya malah lebih parah, sekedar baku pukul lalu jatuh sehingga kurang memberikan efek selayaknya saat menonton film aksi. Okelah, mungkin karena film ini berbujet minim maka semua aspek-aspek itu bukan menjadi prioritas, saya tetap suka atraksi parkournya.

Untuk pemeranan tidak ada cast yang tampil spesial disini, Sean Faris sebagai sang jagoan kurang meyakinkan, Danny Dyer sebagai tokoh antagonis malah terkesan seperti orang menyebalkan dibanding tokoh penjahat mengerikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun