It's not what you know. It's what you can prove in court.
Clyde Shelton (Gerard Butler) harus menyaksikan istri dan anaknya dibantai oleh dua orang perampok yang menyatroni rumahnya, ia tak berdaya untuk menyelamatkan mereka karena disekap dan dilumpuhkan oleh perampok tersebut.Â
Meskipun Clyde bisa mengidentifikasi kedua pelaku perampokan tersebut, namun karena Nick Rice (Jamie Foxx) yang menjadi penuntut bagi kedua pelaku perampokan di pengadilan memisahkan berkas keduanya untuk mencari saksi mahkota sehingga salah satu dari pelaku perampokan itu menunjuk temannya sebagai pelaku pembunuhan, padahal berdasarkan kesaksian Clyde ia memastikan bahwa pelaku pembunuhan sebenarnya adalah yang menjadi saksi mahkota.
Clyde kemudian melakukan serangkaian aksi balas dendam sebagai bentuk ketidak puasannya atas hasil vonis pengadilan untuk kasus kematian istri dan anaknya. Ia menyabotase pelaksanaan hukuman mati salah satu pelaku, lalu menculik dan menyiksa si saksi mahkota hingga tewas, setelah melakukan aksi tersebut ia merelakan dirinya untuk ditangkap oleh pihak kepolisian.Â
Nick Rice kembali bertemu dengan Clyde tapi bukan sebagai pembela namun menjadi penuntut untuk Clyde dengan keyakinan ia bisa memberikan hukuman setimpal ke Clyde, namun lagi-lagi aksi pembunuhan menimpa pengacara para pelaku perampokan di rumah Clyde, keluarga Nick juga diteror dengan kiriman video penyiksaan, begitu juga dengan beberapa anggota tim Nick yang dulu menangani kasus pembunuhan keluarga Clyde.
Nick tidak bisa menemukan bukti kuat keterlibatan Clyde atas kasus-kasus tersebut karena Clyde ada di penjara dengan penjagaan super ketat, peristiwa-peristiwa tersebut juga memicu keprihatinan masyarakat atas kondisi keamanan kota. Nick harus berpikir dan bekerja keras untuk menemukan bukti kuat keterlibatan Clyde sekaligus menghentikan aksi balas dendam Clyde.
Sayangnya keutuhan dan intensitas ketegangan di film ini agak berkurang ketika menjelang ending film, seharusnya ending film ini lebih menambah greget penonton namun malah tersajikan dalam cerita yang dibuat begitu mudah. Seandainya endingnya lebih kuat dan penuh ketegangan mungkin film ini akan lebih punya kekuatan untuk menjadi film thriller dengan sajian istimewa, tetapi apapun hasil dari endingnya saya kira film ini tetap bisa menjadi salah satu pilihan tontonan untuk film bergenre action-thriller dengan cara penceritaan yang cerdas.
Gerard Butler meskipun tidak terlalu performa aktingnya sebagai karakter pembalas dendam namun masih bisa membuat penonton simpati pada penderitaan sekaligus kecerdasannya dalam merangkai setiap aksi. Jamie Foxx juga masih memberikan penampilan yang baik meskipun kurang menggigit sebagai penuntut yang harus terjebak pada kesalahannya mengambil keputusan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H