Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Resensi Film Unstoppable (2010)

23 April 2018   19:19 Diperbarui: 23 April 2018   21:09 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Unstoppable (2010)

Setelah membesut The Taking Of Pelham 123 (2009) sebuah film action bersetting kereta api, di tahun 2010 Tony Scott kembali menyutradarai sebuah film action bersetting sama berjudul Unstoppable. Di film ini lagi lagi Tony Scott mendapuk Denzel Washington sebagai pemeran utamanya.

Seorang lulusan akademi perkeretaapian bernama Will Colson (Chris Pine) memulai hari pertamanya bekerja sebagai masinis di sebuah stasiun kereta api disaat dia harus menghadapi sidang perceraian dengan istrinya. Will dipasangkan dengan Frank (Denzel Washington) seorang mekanik senior yang sudah hampir pensiun. 

Sementara itu di stasiun lain akibat kelalaian seorang kondektur, sebuah kereta api meluncur sendiri tanpa bisa dihentikan. Hal ini menimbulkan kepanikan di stasiun itu termasuk kepala stasiunnya Connie Hooper (Rosario Dawson) apalagi setelah diketahui bahwa kereta api itu memuat bahan kimia yang berbahaya. Berbagai upaya dilakukan untuk bisa menghentikan laju kereta api itu namun selalu gagal.

Frank dan Will yang sedang membawa muatan berpapasan dengan kereta api tanpa masinis itu, mereka melihat ada peluang untuk menghentikan kereta api itu atau minimal memperlambat lajunya untuk memudahkan masuk ke ruang masinis. Rencana mereka tidak didukung oleh pimpinan pusat perusahaan kereta api tersebut, namun dengan dukungan dari Connie mereka berdua lalu nekat menjalankan rencana tersebut meskipun dengan ancaman pemecatan.

Film ini diangkat dari peristiwa nyata di daerah Pennsylvania pada tahun 2001. Tony Scott lagi lagi mampu membuktikan kepiawaiannya sebagai salah satu sutradara action terbaik, sayangnya di ajang Academy Awards 2011 film ini hanya mampu masuk menjadi nominator di satu kategori saja, yaitu di kategori Best Achievement in Sound Editing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun