Resensi Film Alice Through The Looking Glass (2016)

Film ini merupakan lanjutan dari film Alice In Wonderland yang dirilis pada tahun 2010, dengan beberapa pemain utama yang memerankan karakter yg sama difilm sebelumnya seperti Mia Wasikowska yang berperan sebagai Alice, dan Johnny Depp sebagai Mad Hatter. Film ini bisa dibilang sequel bisa juga disebut prequel karena mengisahkan kilas balik masa kecil Mad Hatter sang pembuat topi gila, dan Iracabeth  (Helena Bonham Carter) si penjahat wanita berkepala besar.

Alice masuk kembali ke Wonderland melalui sebuah kaca rias, disitu dia menemukan Mad Hatter yang sedang mengalami gangguan mental karena menemukan benda dimasa kecilnya yang membuatnya kembali mengingat keluarganya yang lama hilang. Alice kemudian berusaha membuat Mad Hatter untuk sembuh, dia lalu menemui Time (Sascha Baron Cohen) untuk meminjam chronosphere supaya bisa kembali ke masa lalu Mad Hatter dan mencari keluarga Mad Hatter. 

Ternyata Time menolak untuk meminjamkan chronosphere, meskipun pada akhirnya Alice berhasil mendapatkan chronosphere yang mengakibatkan rusaknya sistem waktu yang dijaga oleh Time. Dalam perjalanan ke masa lalu itu Alice mengetahui alasan mengapa Mad Hatter membenci ayahnya, siapa yang menculik keluarga Mad Hatter, dan mengapa Iracabeth menjadi jahat.

Sebagai film hiburan bergenre fantasi, film besutan James Bobin ini bagus apalagi spesial efeknya begitu juga riasan unik para castnya (saya pribadi suka riasan pada karakter Iracabeth) cukup memanjakan imajinasi. Kalau persoalan akting, Johnny Depp masih berakting standar namun belum bisa menandingi aktingnya saat menjadi Jack Sparrow, Mia Wasikowska juga berakting standar saja, justru Sascha Baron Cohen sebagai penguasa waktu yang konyol tampil bagus di film ini.

Salah satu quote favorit saya di film jni adalah kalimat yang diucapkan Time ke Alice "kau tidak bisa mengubah masa lalu tapi bisa belajar sesuatu dari masa lalu itu".