Keempat, Regulasi yang ketat terhadap pembangunan infrastruktur pariwisata dan pengelolaan sumber daya alam harus ditegakkan untuk mencegah kerusakan lingkungan. Pengawasan yang lebih baik terhadap izin pembangunan dapat membantu menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan. Salah satu contoh upaya yang dapat dilakukan pemerintah dan masyarakat lokal dalam mengendalikan overtourism dapat terlihat dari apa yang dilakukan di Kota Dubrovnik, Kroasia. Kota Dubrovnik menerapkan batas jumlah wisatawan yang dapat masuk ke kota tua setiap hari. Selain itu, pemerintah lokal juga membatasi jumlah kapal pesiar yang dapat berlabuh di pelabuhan kota. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak negatif overtourism pada lingkungan dan kualitas hidup penduduk setempat.
Fenomena overtourism di Pulau Bali adalah masalah yang harus segera ditangani karena mempengaruhi lingkungan, ekonomi, dan masyarakat secara bersamaan. Sementara Bali tetap menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan, perlu ada upaya bersama antara pemerintah, industri pariwisata, dan masyarakat lokal untuk mengelola dampak negatifnya. Dengan pendekatan yang berkelanjutan dan upaya yang sudah dijabarkan diatas, Bali dapat terus menjadi tempat yang mempesona dan berkelanjutan bagi generasi mendatang dan tetap/bahkan menjadi destinasi favorit nomor satu di dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H