Mohon tunggu...
Findha Tri Setyorini
Findha Tri Setyorini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, semuanya. Perkenalkan, saya adalah seorang mahasiswa yang saat ini sedang menempuh semester 4 di Prodi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jember. Saya memiliki beberapa hobi seperti menggambar, melukis, membaca buku, melihat keindahan alam dan mengabadikannya lewat foto maupun video, mendengarkan musik, olahraga panahan, belajar banyak bahasa, dan juga belajar ilmu bela diri.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Krisis Keuangan Global 2008: Pelajaran dari Kegagalan Pasar dalam Ekonomi Politik Internasional

20 Maret 2024   21:09 Diperbarui: 20 Maret 2024   21:16 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kegagalan pasar mengacu pada situasi di mana mekanisme pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien, yang mengarah pada hasil yang kurang optimal dari sudut pandang kesejahteraan sosial. Dalam kondisi yang ideal, pasar bebas memungkinkan harga barang dan jasa untuk sepenuhnya mencerminkan biaya dan manfaat dari produksi dan konsumsi mereka, yang mengarah pada alokasi sumber daya yang paling efisien. Namun dalam praktiknya, berbagai faktor dapat menghalangi mekanisme pasar untuk berfungsi secara sempurna, yang mengarah pada kegagalan pasar.

Dalam ekonomi politik internasional, 'kegagalan pasar' mengacu pada situasi di mana mekanisme pasar gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien, yang mengakibatkan hasil kesejahteraan sosial yang tidak optimal. Kegagalan pasar tersebut dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk adanya eksternalitas, barang publik, asimetri informasi, monopoli dan oligopoli. Studi kasus yang relevan dalam konteks ini adalah krisis keuangan global 2008, yang merupakan contoh nyata dari kegagalan pasar yang besar.

Krisis Keuangan Global 2008: Kegagalan Regulasi dan Pengawasan

Krisis keuangan global 2008 adalah contoh dramatis dari kegagalan pasar dalam ekonomi politik internasional, di mana destabilitasi sistem keuangan global disebabkan oleh regulasi dan pengawasan yang tidak memadai terhadap lembaga keuangan. Krisis ini bermula dari pasar perumahan AS, di mana bank-bank dan lembaga keuangan lainnya memberikan hipotek kepada para peminjam yang berisiko tinggi (pinjaman subprime). Praktik ini didorong oleh ekspektasi bahwa harga properti akan terus meningkat, sehingga jika peminjam gagal membayar pinjaman mereka, lembaga keuangan masih dapat memperoleh keuntungan dari penjualan properti yang dijaminkan.

Namun, ketika harga properti mulai turun, banyak peminjam yang tidak mampu membayar pinjaman mereka dan lembaga keuangan menghadapi kerugian besar. Penggunaan instrument keuangan derivative yang kompleks, seperti sekuritisasi hipotek, memperburuk situasi, karena risiko kredit menjadi lebih tersebar dan sulit untuk dipantau. Sebagai akibat dari keterkaitan global sistem keuangan, krisis dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan kebangkrutan lembaga-lembaga keuangan besar, penurunan tajam di pasar saham dan resesi global.

Pelajaran dari Krisis Keuangan Global

Krisis Keuangan Global mengungkapkan beberapa aspek penting dari kegagalan pasar dalam ekonomi politik internasional, terutama yang berkaitan dengan regulasi dan pengawasan:

1. Eksternalitas negatif krisis keuangan

Menunjukkan bagaimana eksternalitas negatif dapat muncul dalam sistem keuangan global. Pengambilan risiko yang berlebihan oleh lembaga keuangan memiliki dampak negatif tidak hanya pada lembaga keuangan itu sendiri, tetapi juga pada ekonomi global secara keseluruhan.

2. Informasi asimetris

Krisis keuangan juga menyoroti masalah asimetri informasi. Para pelaku pasar keuangan tidak memiliki akses yang sama terhadap informasi mengenai risiko instrument keuangan yang mereka perdagangkan. Hal ini menyebabkan keputusan investasi yang tidak efisien dan berisiko.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun