Mohon tunggu...
Iekha Shollehah
Iekha Shollehah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ekonomi Syariah

Mahasiswa UIN SMH Banten

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kunci Sukses dalam Pemasaran Syariah Mengikuti Jejak Rasulullah

27 Desember 2021   01:40 Diperbarui: 27 Desember 2021   02:09 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai Tugas UAS MK MPS Dengan Dosen Pengampu Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM
Pemasaran syariah adalah pemasaran dengan nilai-nilai Islami. Dalam arti lain, metode pemasaran syariah yang menganut prinsip keadilan dan kejujuran, serta tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, kegiatan jual beli harus berpegang pada sikap kebenaran, kejujuran dan amanah, namun tetap menghasilkan keuntungan. Melihat kembali sejarah, pemasaran Islam tidak dapat dipisahkan dari citra Nabi Muhammad SAW yang memperkenalkan dan mengajari kita tentang perdagangan dan merupakan orang yang membawa perubahan besar bagi umat manusia.
Empat sifat Nabi Muhammad SAW sebagai modal penting untuk memenangkan persaingan di era pemasaran modern.
* Benar (siddiq)
Rasulullah SAW memiliki sifat siddiq atau perangai sejati, dan nilai dasarnya adalah kejujuran.Nilai bisnisnya adalah kejujuran, keikhlasan, kepastian, dan keseimbangan emosi. Siddiq berarti kejujuran dan selalu dilandasi perkataan, keyakinan, dan tindakan berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada kata yang tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan. Allah SWT selalu memerintahkan setiap mukmin untuk jujur dan menciptakan lingkungan yang penuh kejujuran.
* Terpercaya (amanah)
Nilai-nilai dasarnya adalah dapat dipercaya, dan nilai-nilai dalam berbisnis adalah kepercayaan, tanggung jawab, transparansi, dan ketepatan waktu. Amanah memiliki arti tanggung jawab untuk menjalankan setiap tugas dan kewajiban.Sifat amanah harus dimiliki oleh para pengusaha muslim, terutama yang berhubungan langsung dengan pengabdian kepada masyarakat. Seorang pebisnis muslim yang amanah akan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab yang tinggi, karena dalam benak pebisnis muslim tersebut setiap perbuatan yang dilakukan selalu diawasi oleh Allah.
* Komunikatif (tabligh)
Nilai dasarnya adalah komunikasi, dan nilai bisnisnya adalah sosial, tenaga penjual yang cerdas, deskripsi pekerjaan, otorisasi, kerja tim, koordinasi, kontrol, dan pengawasan. Tabligh juga dapat diartikan sebagai mengajak dan memberi contoh kepada pihak lain untuk melaksanakan ketentuan ajaran Islam dalam setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan sehari-hari. Tabligh yang arif, sabar, fasih, dan persuasif akan membuat hubungan antar umat semakin erat. Tabligh selalu memberikan contoh yang baik bagi umat manusia, dan ketika orang melihatnya, mereka akan meniru perbuatan baik mereka.
* Cerdas (fathonah)
Nilai dasarnya adalah memiliki pengetahuan yang luas, dan nilai bisnis adalah pandangan ke depan, pemimpin yang cerdas, kesadaran akan produk dan layanan, dan pembelajaran berkelanjutan. Fathonah artinya memahami, memahami dan mengalami secara mendalam segala sesuatu yang terjadi dalam tugas dan kewajiban. Pengusaha Islam harus benar-benar memahami rencana dan tindakan ke depan. Harus mampu menghadapi segala tantangan yang ada di dunia bisnis. Sifat cerdas ini akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan untuk melakukan berbagai inovasi yang bermanfaat.
* Berani (saja'ah)
Nilai bisnis, kemauan dan kemampuan untuk membuat keputusan, menganalisis data, membuat keputusan yang benar, dan bereaksi dengan cepat. Dalam pemasaran syariah, pemasar harus merasa selalu diawasi oleh Allah SWT dalam setiap kegiatan pemasarannya, sehingga ia akan sangat berhati-hati dalam memasarkan produk yang dijualnya. Pemasar syariah harus berani mengambil keputusan saat memilih produk yang akan dijual, dan mengambil segala risiko. Dengan sifat pemberani ini, para pemasar syariah akan selalu berusaha mempertahankan usahanya dengan jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Sifat pemberani ini juga dilandasi oleh kebijaksanaan, tanggung jawab dan kejujuran, sehingga dapat menjadi panutan bagi para pelaku bisnis lainnya.
Begitulah Kunci sukses dalam pemasaran syariah dalam jejak Rasulullah, teladan yang baik, sehingga patut kita ikuti jejaknya. Selain itu kita juga harus memperhatikan faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemasaran syariah, agar teknik pemasaran menjadi efektif dan sukses maka penting memperhatikan faktor-faktornya yaitu, luas tidaknya pangsa pasar, teknologi, harga jual, keunggulan atau keunikan produk, kejujuran dan optimasi media.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun