Sejak saya kecil, saya suka seni, terutama seni rias. Saat masih kecil, saya selalu melihat ibu saya merias diri di depan cermin besar di kamar. Dengan kagum, saya melihat setiap langkahnya - dari mengoles pelembap, menabur bedak, hingga memberi blush on dan melukis bibir dengan lipstik favoritnya.Â
Meskipun pada saat itu saya belum mengerti apa-apa tentang makeup, ada sesuatu yang begitu menarik dalam proses tersebut. Dari situlah saya mulai tertarik dengan dunia merias wajah.Â
Saat saya remaja, saya mulai belajar untuk mencoba menggunakan makeup sendiri. Saya mulai dengan cara sederhana, yaitu menggunakan lip balm berwarna dan maskara tipis. Pada awalnya, tampilannya tidak begitu rapi. Namun, saya masih semangat belajar dan berlatih untuk meningkatkan kemampuan saya.Â
Saya biasa menonton tutorial makeup di internet dan membaca artikel tentang teknik dan gaya riasan yang berbeda. Saya semakin penasaran dan memutuskan untuk membeli produk rias sederhana untuk bereksperimen. Setelah beberapa waktu, saya merasa lebih mahir dan percaya diri untuk mencoba riasan yang lebih kompleks.Â
Saya mempelajari cara menggunakan foundation dan concealer agar wajah terlihat mulus dan merata. Saya mulai belajar bagaimana menggunakan eyeshadow dengan berbagai warna untuk membuat gradasi yang cantik di kelopak mata. Selain itu, saya juga belajar cara contouring untuk membuat fitur wajah saya lebih menonjol.Â
Ternyata, merias wajah tidak hanya membuat wajah terlihat cantik, tapi juga bisa mengekspresikan kepribadian, emosi, dan perasaan melalui warna dan tekstur di wajah. Seiring berjalannya waktu, saya sadar bahwa merias wajah merupakan bagian dari seni yang penuh kreativitas.Â
Setiap kali saya merias wajah, saya merasa seperti seorang seniman yang melukis di atas kanvas. Saya dapat mengimprovisasi dan menggunakan warna sesuai dengan suasana hati atau tema yang hendak saya tunjukkan.Â
Kadang-kadang, saya suka pakai makeup yang alami dan lembut, tetapi terkadang saya juga suka mencoba makeup yang lebih berani seperti lipstick merah atau smokey eye yang dramatis. Salah satu momen yang membuat saya bangga adalah ketika teman-teman mulai minta saya untuk merias mereka di acara-acara khusus seperti pesta pernikahan atau ulang tahun.Â
Pertama kali, saya merasa takut karena kurang yakin dengan kemampuan saya. Tapi setelah beberapa percobaan, saya jadi lebih yakin.Â
Saya senang bisa membantu teman-teman tampil cantik dan percaya diri di saat-saat istimewa mereka. Melihat senyum bahagia mereka setelah saya merias wajah mereka membuat saya merasa senang. Pengalaman ini juga membawa saya menjadi seorang makeup artist profesional.Â
Setelah banyak teman dan kerabat meminta, saya memutuskan untuk mengambil kursus makeup untuk belajar teknik-teknik profesional. Di tempat itu, saya mempelajari banyak hal baru.Â