Mohon tunggu...
JAZMIN LAYYINA ULUVI
JAZMIN LAYYINA ULUVI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/ mahasiswa

Perkenalkan nama saya jazmin Layyina Uluvi. saya belajar di universitas Nahdlatul ulama Surabaya. Saya berasal dari prodi D3 keperawatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Hipertensi Terhadap Kualitas Hidup

19 Oktober 2024   21:12 Diperbarui: 19 Oktober 2024   21:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber input:KlikDokter

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah kondisi medis dimana tekanan darah dalam arteri meningkat secara abnormal. Tekanan darah diukur dalam dua angka: tekanan sistolik (angka atas), yang menunjukkan tekanan saat jantung memompa darah, dan tekanan diastolik (angka bawah) yang menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat antara detak. 

Hipertensi biasanya didefinisikan sebagai tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih. Penyebabnya bisa beragam, termasuk faktor genetik, pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan stres. Jika tidak dikelola, hipertensi dapat menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, dan kerusakan ginjal. Pengelolaan hipertensi meliputi perubahan gaya hidup, seperti diet sehat, olahraga, dan dalam beberapa kasus pengobatan.

Tekanan darah dinyatakan dalam dua nilai angka yang dipisahkan dengan garis miring atau yang biasanya disebut "per". Angka di awal, yaitu di sebelah kiri garis miring menandakan tekanan sistolik. Ini adalah tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi untuk memompa darah keluar dari jantung.

Angka di akhir yang berada setelah garis miring menandakan tekanan diastolik, yaitu tekanan darah saat jantung berelaksasi dan menyedot atau menerima darah masuk kembali ke dalam jantung.

Pada kondisi normal, tekanan darah orang dewasa adalah 120/80 mmHg. Artinya, tekanan sistoliknya adalah 120 mmHg dan diastoliknya 80 mmHG.

Tekanan darah tinggi yang terjadi terus-menerus dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini lama-kelamaan bisa membuat jantung membesar, merusak pembuluh darah, dan membuat ginjal tidak bisa bekerja dengan baik.

Oleh karena itu, hipertensi perlu segera ditangani. Setelah tekanan darah kembali normal pun, perlu terus dilakukan pemantauan dan bahkan penggunaan obat rutin agar tekanan darah selalu terkontrol.

Adapun penyebab hipertensi dibedakan menjadi 2 yaitu :

Hipertensi primer adalah jenis darah tinggi yang penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, dan biasanya berkembang perlahan dalam waktu bertahun-tahun. Hipertensi primer merupakan jenis darah tinggi yang paling sering ditemukan.

Sementara itu, hipertensi sekunder adalah jenis tekanan darah tinggi yang disebabkan oleh berbagai kondisi atau penyakit lain, dan bisa terjadi secara mendadak, termasuk pada anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun