Mohon tunggu...
1150023025 DEWI RATNASARI
1150023025 DEWI RATNASARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang yang suka berenang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dunia Warna-warni

3 November 2023   06:18 Diperbarui: 3 November 2023   06:33 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil yang tersembunyi di antara perbukitan hijau, hiduplah seorang wanita muda bernama Nana. Desa ini adalah tempat yang tenang dan penuh keindahan alam. Nana tumbuh dengan berbagai warna yang menghiasi kehidupannya.

Hari pertama Nana mengenal warna adalah saat ibunya mengenalkan bunga-bunga di kebun belakang rumah mereka. Bunga-bunga yang cantik dan berwarna-warni menghiasi taman mereka. Nana menyukai bunga-bunga itu dan sering bermain di taman, mengamati setiap warna yang ada.

Ketika Nana mulai bersekolah, dia belajar tentang warna-warna lain. Guru dan teman-teman sekelasnya mengajarkan Nana tentang warna-warna dasar dan bagaimana mereka bisa digabungkan untuk menciptakan gambar yang indah. Nana merasa gembira bisa menggambar dunianya sendiri dengan berbagai warna ceria.

Ketika dia tumbuh dewasa, Nana memutuskan untuk pergi ke kota besar untuk mengejar mimpinya sebagai seorang seniman. Di sana, dia dikejutkan oleh beragam warna dan budaya yang berbeda. Nana bekerja sebagai seorang seniman dan melukis kota tersebut dengan warna-warna yang cerah dan penuh semangat. Dia juga belajar banyak hal baru tentang kehidupan dan bertemu dengan berbagai orang yang berwarna-warni.

Namun, satu hari, Nana merasa kehilangan dirinya sendiri di antara kerumitan kehidupan kota yang sibuk. Semangatnya meredup, dan dia merindukan warna-warna sederhana dan kebahagiaan yang ada di desanya. Suatu malam, di bawah langit yang berkilauan dengan bintang, Nana bertemu dengan seorang seniman jalanan yang sedang melukis dengan semangat luar biasa. Kisah seniman jalanan itu menggetarkan hati Nana, membuatnya menyadari bahwa dia telah kehilangan diri sendiri dalam kerumitan hidup di kota besar. Dia merindukan warna-warna sederhana dan kebahagiaan yang ada di desanya.

Pada saat itu, Nana mengambil keputusan besar: dia akan kembali ke desanya dan mengejar kebahagiaan dengan melukis alam dan bunga-bunga yang begitu ia cintai. Nana kembali ke desanya dengan semangat yang membara. Ia melukis keindahan alam di sekitarnya dengan begitu banyak warna yang ceria. Ia juga mengajar anak-anak desanya tentang seni, mendorong mereka untuk mengekspresikan diri mereka sendiri melalui lukisan dan mencari kebahagiaan dalam keindahan yang ada di sekitar mereka.

Kisah Nana adalah pengingat yang kuat bahwa kebahagiaan sejati seringkali dapat ditemukan dalam hal-hal yang paling sederhana. Semangatnya yang tak kenal lelah dan tekad untuk kembali ke akar-akarnya memberikan inspirasi bagi semua orang di desanya. Melalui seninya, dia menunjukkan bahwa dengan menjaga keaslian diri dan mengejar apa yang kita cintai, kita dapat menemukan kebahagiaan yang sejati dalam kehidupan. Dalam klimaks cerita ini, Nana menemukan kembali dirinya sendiri dan menunjukkan bahwa dengan keberanian dan tekad, kita dapat meraih impian kita serta menemukan kebahagiaan sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun