Mohon tunggu...
111nurshafika
111nurshafika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Hukum

Masak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritikan terhadap Hakim yang Terlibat Narkotika

1 Desember 2024   11:32 Diperbarui: 1 Desember 2024   11:32 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Opini: Kritikan Terhadap Masalah Hakim yang Terlibat Kasus Narkotika

Isu mengenai hakim yang terlibat dalam kasus narkotika menjadi sorotan serius dalam sistem peradilan Indonesia. Seorang hakim seharusnya menjadi teladan dalam menjaga integritas dan keadilan hukum. Namun, ketika seseorang yang diberi tugas untuk menegakkan hukum justru terjerat dalam dunia narkotika, hal itu tidak hanya merusak citra peradilan, tetapi juga mengundang pertanyaan mendalam mengenai kualitas dan sistem pengawasan dalam lembaga peradilan.

1. Posisi Hakim Sebagai Penegak Hukum yang Terpercaya

Hakim memiliki peran sentral dalam sistem hukum sebuah negara. Mereka adalah pihak yang bertugas untuk memberikan keputusan yang adil dan bijaksana atas perkara yang mereka tangani. Tugas hakim bukan hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil mencerminkan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga peradilan sangat bergantung pada integritas para hakim. Jika integritas seorang hakim dipertanyakan, maka kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum secara keseluruhan akan runtuh.

Namun, ketika hakim terlibat dalam tindak pidana narkotika, maka kepercayaan ini akan hancur. Kasus seperti ini tidak hanya mencederai reputasi pribadi hakim, tetapi juga memperburuk pandangan masyarakat terhadap independensi dan profesionalisme lembaga peradilan itu sendiri.

2. Motivasi di Balik Tindak Pidana yang Dilakukan Hakim

Ada beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicu terjadinya perbuatan kriminal oleh seorang hakim. Salah satunya adalah faktor pribadi, seperti ketergantungan atau kecanduan narkotika yang mengubah pola pikir dan perilaku seseorang. Dalam kasus ini, hakim mungkin terjerumus ke dalam dunia narkotika karena godaan pribadi yang sulit mereka hindari.

Namun, alasan ini tidak bisa dijadikan pembenaran. Sebagai pejabat publik yang memegang amanah besar, seorang hakim seharusnya memiliki kontrol diri yang tinggi dan dapat mengelola segala bentuk tekanan, baik yang datang dari dalam dirinya maupun dari luar. Hakim yang terlibat narkotika menunjukkan kegagalan dalam menjalankan fungsi pengawasan diri yang seharusnya dimiliki oleh seorang aparat penegak hukum.

Selain itu, ada kemungkinan juga bahwa hakim yang terlibat narkotika dapat disuap atau dipengaruhi oleh pihak-pihak tertentu. Adanya praktik suap yang melibatkan narkotika atau pihak-pihak terkait lainnya bisa jadi menjadi alasan di balik perilaku ini. Sistem yang lemah dalam pengawasan atau potensi korupsi dalam lembaga peradilan bisa memfasilitasi terjadinya hal tersebut. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun pengawasan terhadap hakim dilakukan, namun sistem tersebut masih memiliki celah yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.

3. Dampak Negatif terhadap Integritas Lembaga Peradilan

Ketika hakim terlibat dalam kasus narkotika, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh hakim itu sendiri, tetapi juga oleh lembaga peradilan dan masyarakat secara keseluruhan. Integritas lembaga peradilan akan dipertanyakan, dan masyarakat mulai meragukan apakah keputusan-keputusan hukum yang diambil oleh hakim-hakim lain masih dapat dipercaya. Masyarakat akan mulai bertanya-tanya apakah masih ada hakim yang dapat memberikan keputusan yang adil tanpa adanya motif pribadi atau pengaruh eksternal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun