Bapak Hamid, seorang nelayan yang mencari nafkah di sepanjang Sungai Barito, berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih terhadap pengelolaan lahan basah, khususnya di sekitar sungai. Beliau melihat potensi besar lahan basah untuk meningkatkan produktivitas perikanan dan kesejahteraan nelayan. Dengan pengelolaan yang baik, lahan basah dapat menjadi sumber daya alam yang berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir. Bapak Hamid berharap adanya program-program yang dapat mendukung nelayan, seperti penyediaan alat tangkap yang ramah lingkungan, pelatihan pengelolaan perikanan berkelanjutan, serta pembangunan infrastruktur pendukung.
Ibu Marlina, seorang mahasiswa S2 Universitas Lambung Mangkurat, menyoroti pentingnya lahan basah, khususnya lahan gambut yang mendominasi wilayah Kalimantan Selatan. Beliau melihat potensi besar lahan gambut tidak hanya sebagai ekosistem yang unik, tetapi juga sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai peluang bisnis. Ibu Marlina berpendapat bahwa dengan pengelolaan yang tepat, lahan gambut dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar, misalnya melalui pengembangan ekowisata, budidaya tanaman yang sesuai, atau produksi produk-produk berbasis gambut.
Kesimpulan Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak, mulai dari petani, pedagang, nelayan, hingga akademisi, terungkap bahwa peran pemerintah dalam pengelolaan lahan basah sangatlah penting. Masyarakat berharap pemerintah dapat mengambil langkah konkrit, seperti membentuk lembaga khusus yang bertugas melestarikan lahan basah. Dengan adanya lembaga ini, diharapkan upaya pelestarian lahan basah dapat dilakukan secara lebih terstruktur dan efektif, sehingga memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H