Sembilan bulan ia menanggun derita
Bertahun-tahun ia menahan dehaga
berkali-kali ia menangis mendoakanmu
setiap usahanya semata untuk melihatmu bahagia
Ia membesarkamu dengan penuh kasih sayang
namun balasanmu hanya membuatnya bersedih
kau maki, caci dan hina dirinya
kau anggap ia sampah hanya karena kemiskinannya
Ia belai dengan penuh cinta yang begitu ikhlas
namun kau balas dengan membuat hatinya menjerit
terlunta-lunta ia menghidupi sisa umurnya
ia tak pernah berharap kau membalas kasih dan sayangnya
ia begitu ikhlas membesarkanmu
kau suruh ini itu tetap ia turuti
ia berusaha agar engkau tak kecewa
hingga kau dewasa ia mengasuh tampa imbalan
setelah kau berjaya, ia bahagia dalam diam
ibumu bersykur dengan setiap sujud dan do'anya
linangan air mata menjadi penutup rindunya
adakah engkau sadari itu?
apa balasanmu yang begitu engkau banggakan?
Ingat wahai anak manusia
Hargai kasih sayang ibumu
sebab ia bukan Babumu
Â
Tinggalkan komentar yang bersifat positif dan bersifat motivasi
Terima Kasih
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H