Mohon tunggu...
Ferry Rpn
Ferry Rpn Mohon Tunggu... -

Hanya coretan penghias bibir yang bisa kuberi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Teriak Merdeka Katanya "Malu Kita"

25 Agustus 2017   23:00 Diperbarui: 26 Agustus 2017   00:53 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

17 AGUSTUS, adalah hari bahagianya Republik indonesia
bahagia??

seolah kata ini rancu untuk di ucapkan.
merdeka??

benarkah kita telah merdeka??

media sosial menampung jeritan Rakyat..
rakyat masih di relung derita..
pekikan dari isak tangis membuat sebagian terharu..
namun ada sebagian yang menjadikan topik untuk menghancurkan..

Merdeka Negaraku..
rakyatnya masih miskin..
seruan dari tulisan tengik para koruptor di dengarkan
tapi si bajingan tolol yang berdiri di pinggiran jalan tak di acuhkan..
bangsat!! teriak para penguasa..

ya.. kata itu cukup pantas mereka ucapkan
saat kumis-kumis para PKI berubah menjadi seolah Pembela
yang berjenggot dijadikan teroris yang mengerikan..
bahaya.. ada yang berjenggot.. Negara kita akan Hancur 'teriak si Kafir'
siapa kafir??
siapa??
Bodoh... kalian bodoh..
Negara kita Merdeka!!
jgn ucap itu lagi..

Oh bangsaku..
seminggu Sudah berlalu umurmu dari 72 tahun..
kami Bangga jadi Rakyat Indonesia..
kami bangga!!!

Tapi kenapa??

Mereka Melarangku berteriak Merdeka??
kenapa Malu??

kenapa wahai Bangsaku??

apakah kau yang bersalah??
atau mereke yang seolah pahlawan yang bersalah..
sungguh..
aku mendengarkan KATA MALU TERIAK MERDEKA!!
Negaraku Bahagia Diatas Duka rakyatnya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun