Mohon tunggu...
Idrus Bin Harun
Idrus Bin Harun Mohon Tunggu... lainnya -

Jama'ah Komunitas Kanot Bu.numpang di Bivak Emperom Banda Aceh\r\n\r\n\r\n\r\nhttp://www.idrusbinharun.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harta Karun dari Aceh

27 April 2011   15:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:19 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_104650" align="aligncenter" width="300" caption="Mesjid Indra Purwa, Ujong Pancu. dibangun di atas reruntuhan kerajaan Hindu pra Islam. (dok, LENSAKIRI.KKB)"][/caption] tanah yang menyimpan harta karun dalam berbagai bentuk. jika kau ke sana suatu ketika, selain menikmati harumnya secawan kopi, kau juga bisa menikmati bekas-bekas sejarah yang melintang sepanjang zaman. sejarah yang sesekali merubah bentuknya dalam beragam wujud. [caption id="attachment_104649" align="aligncenter" width="300" caption="Malem Dagang, panglima prang Iskandar Muda ketika mengusir portugis di Melaka 1511(dok. LENSAKIRI.KKB)"][/caption] kami menyebutnya 'selera sejarah'. dimana antara keinginan dan kepentingan leluasa bermain. bagi kami, sejarah tak ubahnya kokok ayam di pagi hari, membangunkan kami namun tak jarang tertidur lagi. masalalu seperti seorang ibu yang melahirkan catatan panjang tentang perlawanan, khianat, penentang kekuasaan. maka, zaman menjadikan kepala kami 'nyut-nyutan' setelah suara bedil dan air raya datang berkabar. meninggalkan selera sejarah tersendiri yang patut untuk direnungkan. [caption id="attachment_104648" align="aligncenter" width="300" caption="menunggu sarakata lama (pensil di atas HVS. Karya Idrus Bin Harun)"]

13039153001035564651
13039153001035564651
[/caption] Aceh, dari rindu dan benci kami sering berbagi hikmah, mengekalkan 'keuneubah' (peninggalan) dalam hati yang rawan. aceh yang mencintai kami dengan bau tanahnya, tempat pusara orang-orang tercinta terdekap. aceh yang suatu hari nanti bisa kau temui dalam buku sejarah yang kerap diselewengkan. atau tak disebut-sebut samasekali. [caption id="attachment_104655" align="aligncenter" width="300" caption="surat tanpa tandatangan untuk kata damai(cat air  di atas kain. karya idrus bin harun)"]
13039163111595735619
13039163111595735619
[/caption] (Idrus bin Harun, akhir 2010.18 Desember)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun