Mohon tunggu...
NI MADE FEBY PRISMAYANTI
NI MADE FEBY PRISMAYANTI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi saya adalah mendengarkan musik dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-nilai Tri Hita Karana dalam Budaya Bali

20 September 2023   10:57 Diperbarui: 20 September 2023   11:00 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Ni Made Feby Prismayanti

NIM: 2317041109

Prodi: S1 Manajemen

Tri hita karana berasal dari bahasa Sanskerta yang terbentuk dari tiga kata, yaitu Tri artinya tiga, Hita artinya kebahagiaan atau sejahtera, dan Karana artinya sebab atau penyebab. Dengan demikian, falsafah Tri Hita Karana mengandung makna tiga penyebab kebahagiaan yang bersumber dari hubungan harmoni dengan Tuhan, antar sesama, dan dengan alam. Dalam kehidupan sehari hari THK diterapkan dengan 3 landasan secara generic yaitu Bakti, Tresna (Cinta Kasih), dan Asih (Sayang)

Adapun tiga penyebab kebahagiaan yang dijabarkan dalam konsep Tri Hita antara lain:

  • Parhayangan, yaitu hubungan harmonis dengan Tuhan. Parhyangan menegaskan bahwa manusia diharapkan senantiasa menghaturkan sujud bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
  • Pawongan, yaitu hubungan harmonis dengan sesama manusia. Pawongan menekankan hubungan yang harmonis antarsesama manusia yang dapat diwujudkan dalam hubungan dalam keluarga, hubungan dalam persahabatan, maupun hubungan dalam pekerjaan.
  • Palemahan, yaitu hubungan harmonis dengan alam lingkungan. Palemahan menekankan hubungan antara manusia dengan alam, mencangkup tumbuh-tumbuhan, binatang, dan lainnya.

Dalam konteks manusia sebagai sistem pribadi (mikrokosmos), unsur jiwa adalah roh (atma), energi adalah tenaga dan pikiran (badan halus), serta wadah adalah tubuh (badan kasar). Dalam organisasi/lembaga, unsur jiwa adalah Tuhan yang bersemayam di parhyangan, unsur tenaga adalah manusia/anggota organisasi (pawongan), serta unsur wadah adalah wilayah organisasi tersebut (palemahan). Adapun penerapan Tri Hita Karana pada Budaya Bali meliputi Agama, Adat Istiadat, Suku, serta keluarga yaitu sebagai berikut

  • Nilai Tri Hita Karana pada Agama

Masyarakat di Bali mayoritas beragama Hindu mengakibatkan istilah Tri Hita Karana ini sering kali didengar. Adapun penerapan atau implementasi nilai nilai Tri Hita Karana bisa dilihat pada saat hari hari besar keagamaan seperti saat Galungan dan Kuningan, saat itu para masyarakat menunjukan integritas diri sebagai makhluk beragama dan berkepercayaan kepada Tuhan, dengan bersembahyang dan meghaturkan sesajan sesuai kemampuan kita. Lalu disaat yang bersamaan masyarakat Bali juga melakukan perjalanan menuju kampung halaman masing msaing yang dimana mereka saling mengeratkan tali persaudaraan dengan mengobrol dan bersembahyang bersama. Kemudian setelah kegiatan persembahyangan berakhir dilanjutkan dengan acara membersihkan atau merapikan area pura atau pun sekitarnya secara bersama sama.

  • Nilai Tri Hita Karana pada Adat istiadat Bali

Pada Adat Istiadat di Bali Implementasi atau penerapan nilai nilai Tri Hita Karana dapat dilihat pada upacara Ngaben atau upacara pengembalian roh (atman) kembali pada sang pencipta. Di sana para keluarga akan melaksanakan upacara pada saat waktu atau hari yang sudah ditentukan sebelumnya. Dengan dibantu oleh masyarakat satu lingkungan banjar untuk menyiapakan keperluan upacara seperti para laki laki membatu dengan pekerjaan yang berhubungan dengan bambu, sedangkan para perempuan membatu dengan menyiapkan keperluan sesajen atau banten. Di sana diperlihatkan bagaimana para masyarakat saling bergotong royong membatu sama lain untuk menuntaskan upacara ngaben tersebut. Kemudian setelah semua kegiatan selesai dilanjutkan dengan kegiatan merapikan atau membersihkan area tersebut.

  • Nilai Tri Hita Karana pada suku Bali

Dalam suku Bali terdapat upacara khusus untuk memperingati kedewasaan para remaja disana, yaitu upacara Mepandes atau upacara potong gigi, dimana pemotongan gigi mengandung makna yang dalam bagi kehidupan, yaitu: (1) pergantian perilaku untuk menjadi manusia sejati yang dapat mengendalikan diri dari godaan nafsu, (2) memenuhi kewajiban orang tuanya terhadap anaknya untuk menemukan hakekat manusia yang sejati dan (3) untuk dapat bertemu kembali kelak di surga antara anak dengan orang tuanya setelah sama-sama meninggal. Biasanya kehiatan ini pasti mengundang sejumlah tamu yang mana pasti para tamu akan saling berbincang dan berinteraksi satu sama lain. Setalah upacara berakhit tidak lupa pula dilakukan acara bersih bersih untuk memperbaiki keaadan lingkungan.

  • Nilai Tri Hita Karana pada keluarga

Dalam budaya Bali Keluarga merupakan salah satu tempat yang paling dekat untuk mengimplementasikan atau menerapkan nilai nilai Tri Hita Karana. Dimulai dengan kita pasti akan selalu bersama keluarga saat beribadah ke pura atau tempat suci lainnya. Dimana kita akan mengetahui bagaimana menunjukkan integritas diri sebagai makhluk beragama dan berkepercayaan kepada Tuhan. Di dalam keluarga juga awal dari menunjukkan sikap sopan dan santun dalam berbicara dan berperilaku dan menempatkan diri sesuai dengan posisinya dalam konteks hubungan social. Lalu di dalam keluarga juga kita mengetahui bagaimana menerapkan gaya hidup bersih dan menunjukkan kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan.

            Setelah melihat semua penjelasan tadi dapat dilihat budaya Bali sangat terikat dengan Tri Hita Karana, yang mana semua aspek kehidupan pasti mengimplementasikan atau menerapkan nilai nilai Tri Hita Karana. Dan Melihat dari penjelasan di atas masyarakat bali mampu menjaga keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam sekitar dalam kehidupan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun